CEPOSONLINE.COM, NABIRE-Upaya penurunan stunting di daerah otonomi khusus, terlebih khusus di Provinsi Papua Tengah terus dikebut. Berbagai program dilakukan Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah, Ribka Haluk untuk menangani masalah penyiapan generasi masa depan yang berkualitas dan sehat.
Setelah beberapa waktu lalu Pj. Gubernur membentuk 4 Satgas di Provinsi Papua Tengah, maka dalam Apel Gabungan ASN di lingkungan Provinsi Papua Tengah, Senin (20/11/2023), Pj. Gubernur Papua Tengah mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting periode 2023-2024 di Papua Tengah.
Tim itu terdiri dari berbagai sektor, yang diketuai oleh Plh Kepala Bapperinda Papua Tengah, Jull Edi Way, S.Sos dan Kepala Dinas Kesehatan Papua Tengah, dr. Silwanus A. Sumule sebagai Sekretaris dengan melibatkan beberapa OPD, PKK, dan pihak lainnya.
Pj. Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, S.Sos., MM mengatakan, secara nasional pemerintah memiliki 4 program prioritas yang dilakukan yakni, stunting, inflasi daerah, pengangguran dan kemiskinan ekstrem.
" Kita berikan aplaus karena 4 program prioritas ini sudah berjalan di Provinsi Papua Tengah terutama stunting. Stunting ini sudah mulai melakukan pelayanan-pelayanan di kabupaten-kabupaten sehingga mulai dirasakan oleh masyarakat kita, " ucap Pj. Gubernur dalam Apel Pagi di Halaman Kantor Gubernur.
Dalam amanahnya, Haluk menegaskan program-program ini tidak menjadi tulisan saja di atas kertas, tetapi program-program ini menjadi sebuah gerakan.
"Ibu ingin ini menjadi gerakan ya supaya jangan hanya retorika teori atau pencapaian dan target yang kita hanya bisa main di angka, tapi ini menjadi sebuah semangat dan gerakan untuk menurunkan angka stunting, " tegas Pj. Gubernur yang sering disapa mama Gubernur ini.
Pj. Gubernur mengatakan, pengukuhan Tim Penurunan Stunting ini menjadi sebuah gerakan untuk sama-sama berperan menekan angka stunting di Papua Tengah.
" Begitu juga dengan Tim Satgas Inflasi Daerah, kemiskinan ekstrem dan pengangguran. Eksennya sudah mulai berjalan agar kita mencapai sasaran kita pada tahun ini, " harap Haluk.
Lebih lanjut Haluk menambahkan, untuk Satgas Inflasi Daerah akan dilakukan pelantikan Tim Inflasi Daerah dalam minggu ini pengurusnya.
"Satgas ini pekerjaannya sudah jalan dan minggu ini sudah pasti pelantikan dengan melibatkan semua stakeholder, Forkompinda dan lain-lain agar kita melakukan razia di pasar-pasar untuk memantau inflasi di ibukota Provinsi Papua Tengah dan kabupaten-kabupaten lainnya menjelang natal dan tahun baru, " Jelasnya.
Pj. Gubernur Papua Tengah menekankan, bila ini tidak dilakukan maka Pemerintah Provinsi Papua Tengah bisa saja menjadi kontributor terbesar inflasi di Indonesia.
" Saya dengar harga-harga bahan bangunan di kabupaten-Kabupaten ada yang mencapai jutaan terutama bahan bangunan di daerah Puncak dan Puncak Jaya, ada juga kenaikan harga sembako, rica dan lain-lain di Kabupaten-kabupaten lain. Ini, akan menjadi perhatian kita bersama untuk menekan lajunya inflasi apalagi ini menjelang natal dan tahun baru, " ujarnya.
Ia berharap, ada kerja sama yang dibangun pemerintah bersama semua stakeholder agar mendorong pengendalian inflasi dan melakukan kordinasi dengan supplier.
