• Minggu, 21 Desember 2025

Program Stimulan Jadi Perdebatan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan

Photo Author
- Sabtu, 19 Oktober 2024 | 17:04 WIB
Debat Pilkada Papua Pegunungan antara  Befa Yigibalom-Natan Pahabol dan Jhon Tabo -Ones Pahabol di gedung GKI Aithosa Wamena Sabtu (19/10/2024) (CENDERAWASIH POS/DENNY TONJAU)
Debat Pilkada Papua Pegunungan antara Befa Yigibalom-Natan Pahabol dan Jhon Tabo -Ones Pahabol di gedung GKI Aithosa Wamena Sabtu (19/10/2024) (CENDERAWASIH POS/DENNY TONJAU)

 

CEPOSONLINE.COM,WAMENA - Program stimulan kepada masyarakat jadi perdebatan seru dan adu gagasan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua pegunugan dalam debat kandidat pertama yang diselenggarakan KPU Provinsi Papua pegunugan di gedung GKI Aithosa Wamena sabtu (19/10/2024)

Dalam debat yang menghadirkan dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari Nomor urut 01 Befa Yigibalom-Natan Pahabol dan Nomor urut 02 Jhon Tabo -Ones Pahabol untuk saling adu gagasan terkait pembangunan ekonomi,Pengelolaan SDA dan kesejahteraan masyarakat.

Calon Gubernur Papua pegunugan nomor urut 1 Befa Yigibalom, menyatakan program yang ditawarkan kepada masyarakat adalah pemberian bantuan stimulan kepada masyarakat yang akan diturunkan ke Kabupaten untuk mencari keluarga yang memang membutuhkan bantuan itu namun polanya dilakukan bertahap.

“Jadi apa yang kita tawarkan ini dilakukan secara bertahap mulai dari Rp 100.000 -300.000 per kepala keluarga, namun apabila APBD ditahun -tahun yang akan datang bertambah maka akan dinaikkan sebesar Rp. 1000.000 per kepala keluarga,”ungkapnya usai debat kandidat.

Ditempat yang sama Calon Bupati nomor urut 02 Dr (HC) Jhon Tabo menyatakan kunci dari pengembangan ekonomi, SDA dan Kesejahteraan masyarakat adalah keamanan, kalau keamanan sudah berjalan baik pastinya investor akan datang untuk menanamkan modalnya di wilayah ini,potensi ekonomi untuk daerah bisa di gali dengan kesepakatan adat dan budaya.

“Jadi ada dan budaya ini tidak bisa dihapus siapapun orangnya, era pun tidak bisa hapus budaya kita itu kerja dulu baru makan, budaya ini adalah harlat dan martabat kita orang gunung tidak boleh di hilangkan dengan program apapun,”tutupnya (**)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Buku Perjalanan Data Pemilih Dilaunching

Sabtu, 21 Desember 2024 | 20:21 WIB
X