CEPOSONLINE.COM, KEEROM - Aliansi Honorer Nasional (AHN) Provinsi Papua akhirnya buka suara setelah buntut panjang polemik kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh WY di Kabupaten Keerom yang mana beberapa waktu lalu sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Reskrim Polres Keerom.
Secara resmi Ketua DPW AHN Provinsi Papua, Frist Awom yang didampingi Sekjen DPW AHN Papua, Adventus Korwa memberikan keterangan kepada awak terkait polemik Formasi CPNS baik 1000 maupun 3000 yang selama ini digiring WY, yang berlangsung di Arso, Selasa (30/07/2024).
Dalam keterangannya, Ketua DPW AHN Provinsi Papua, Frist Awom menegaskan bahwa apa yang sudah diperbuat oleh WY selama ini terkait CPNS Formasi baru dan mengatasnamakan AHN Provinsi Papua sama sekali tidak benar.
"Kami pengurus AHN Provinsi Papua menegaskan bahwa perbuatan saudara WY bukan dari AHN atau tidak sepengetahuan aliansi," ujar Frist Awom ke awak media.
Frist juga menambahkan bahwa, saudara WY ini sama sekali tidak tercantum dalam kepengurusan AHN baik provinsi maupun di keerom.
"Ketua AHN di Keerom itu Ibu Nely Yaru bukan saudara WY. Atas hal ini kami meminta kepada Polres Keerom untuk segera menangkap WY karen sudah membuat meresahkan masyarakat dan mengatasnamakan AHN dalam kepentingan terkait kasus Formasi CPNS," tuturnya.
Menyikapi persoalan ini, Ketua AHN Provinsi Papua telah mengambil sikap dengan membekukan kepengurusan AHN Kabupaten Keerom dengan batas waktu yang tidak menentu.
"Semua kepengurusan AHN Keerom sementara kita bekukan mulai hari ini dengan batas waktu yang tidak menentu. Bukan di keerom saja, semua kepengurusan yang terlibat dalam aksi saudara WY ini kita minta kepolisian untuk usut tuntas," tegasnya.
AHN Provinsi Papua juga menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah daerah Kabupaten Keerom atas perbuatan WY yang mengatasnamakan AHN.
"Kami sangat mendukung proses hukum yang dilakukan Polres Keerom saat ini, untuk itu kami meminta agar saudara WY ini untuk segera ditangkap," tuturnya.
Sekjen DPW AHN Papua, Adventus Korwa menambahkan, semua aktivitas termasuk dugaan pungli yang dilakukan oleh WY sama sekali bukan petunjuk AHN Provinsi Papua.
"Yang dilakukan WY ini murni kepentingan sendiri bukan atas perintah atau instruksi AHN Papua. Didalam kepengurusan saja saudara WY sama sekali tidak ada," jelasnya.
AHN Provinsi Papua juga sangat menyayangkan sikap dua media online yang ikut menyebarkan informasi hoaks seperti yang disampaikan saudara WY.
"Dalam waktu dekat juga kami akan melaporkan dua media online tersebut. Sebenarnya Kami sangat sayangkan, kenapa oknum Jurnalis atau media tersebut memuat komentar seseorang tanpa diketahui kapasitas narasumber tersebut," ungkapnya.
