CEPOSONLINE.COM, KEEROM - Masyarakat Adat merupakan salah satu pihak yang sangat penting dalam melakukan pemetaan wilayah adat.
Hal ini disampaikan Manajer Proyek Yayasan Intsia di Tanah Papua, Yosep Watopa mewakili direktur eksekutif dalam pembukaan pelatihan pemetaan partisipatif yang berlangsung di Aula kantor Bupati Keerom, Rabu (03/07/2024).
Yosep Watopa menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari MoU Pemda Keerom, yayasan Intsia, LMA dan dewan Adat dalam rangka pemetaan Wilayah adat terhadap tujuh suku besar di Kabupaten Keerom.
"Dengan pelatihan ini diharapkan masyarakat punya pengetahuan dalam menuangkan informasi yang ada kedalam bentuk dokumen atau peta," ujar Yosep Watopa.
"Karena yang punya informasi itu masyarakat adat dan mereka juga menguasai lokasi, sehingga pelatihan ini sangat penting untuk dilibatkan," lanjutnya.
Dalam pemetaan wilayah adat ini bukan saja untuk mengetahui batas wilayah, namun metode pengelolaan sumber daya alam juga menjadi salah satu tujuannya.
"Kita sangat berharap baik itu masyarakat adat, dinas terkait dan pihak-pihak lainnya harus memiliki kesepahaman yang sama lewat pelatihan pemetaan partisipatif ini," ungkapnya.
Pelatihan pemetaan partisipatif ini akan berlangsung selama hari kedepan, 03-5 Juli 2024 yang diikuti oleh jajaran masyarakat adat, Dinas PUPR Keerom dan pihak-pihak terkait lainnya.
"Tentu banyak hal akan kita pelajari selama pelatihan ini, mulai dari sesi wawancara, cara pengambilan data atau informasi dan tahapan-tahapan yang lainnya," tuturnya.
Sementara itu Bupati Keerom, Piter Gusbager yang diwakili Plh Sekda, Lukas Saranga menyampaikan hal yang sama bahwa pentingnya pelatihan ini untuk pengetahuan bagi masyarakat adat.
"Lewat pelatihan ini, masyarakat adat nantinya bisa melakukan pemetaan, jadi kegiatan ini harus manfaatkan untuk pembekalan ilmu," ungkapnya.
Menurut Lukas Saranga, memberikan apresiasi juga kepada Yayasan Intsia Papua yang sudah menyelenggarakan pelatihan pemetaan partisipatif ini.(*)