CEPOSONLINE.COM, KEEROM - Pemerintah Kabupaten Keerom dalam hal ini Bupati Keerom, Piter Gusbager yang diwakili Plh. Sekda, Lukas Saranga melakukan pertemuan dengan Konsulat PNG di Keerom belum lama ini.
Pertemuan tersebut guna membahas kejadian yang menimpa beberapa orang guru di Kampung Niliti, Distrik Towe, Kabupaten Keerom yang sempat diusir oleh tentara PNG yang sedang patroli, tepatnya tanggal 23 Mei 2024 lalu.
Dalam keterangannya, Plh. Sekda, Lukas Saranga menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut ada beberapa poin yang disampaikan oleh Pemkab Keerom kepada Konsulat PNG.
"Kita meminta kepada Konsulat PNG agar mengembalikan sejumlah barang milik guru-guru yang ditahan oleh pihak mereka saat itu," ujar Lukas ke Ceposonline.com, Senin (03/06/2024).
"Selain itu, kita juga meminta agar pemerintah PNG bisa memberikan jaminan atas keamanan dan kelancaran aktivitas masyarakat khususnya proses belajar mengajar di Kampung Niliti ini," lanjutnya.
Menurut Lukas, akan ada pertemuan lanjutan nanti, karena persoalan ini juga berkaitan dengan wilayah perbatasan antara Republik Indonesia dengan negara PNG.
"Pada pertemuan awal ini, kita hanya mau memastikan para guru-guru dan anak-anak sekolah harus bisa kembali beraktivitas, sementara untuk tahapan selanjutnya masih menunggu petunjuk pimpinan daerah," ungkapnya.(*)