CEPOSONLINE.COM, KEEROM - Terkait naik turunnya harga komoditas pertanian khususnya cabai di Arso Kabupaten Keerom, diperlukan peran pemerintah setempat.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Papua, Samuel Siriwa dalam kegiatan penyerahan bantuan alat pertanian dari Penjabat Gubernur Papua kepada petani cabai di Kampung Traimelyan, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Kamis (22/02/2024).
"Menyangkut harga cabai sekarang Rp 25.000 per kilogram yang dikeluhkan petani ini dirasakan terlalu murah. Kalau bisa memang harus ada intervensi pemerintah setempat," ujar Samuel Siriwa.
Menurut Samuel Siriwa, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menghitung baik semua sarana produksi yang digunakan sehingga bisa mendapatkan harga cabai yang baik di tingkat petani.
"Untuk ukuran Papua, harga cabai yang bagus itu kalau bisa Rp 35.000 - Rp. 40.000 per kilonya. Saya yakin dengan harga seperti ini petani kita bisa berkelanjutan. Tapi kalau masih harga Rp 25.000 per kilonya, jangan-jangan habis panen dan mau tanam lagi modal sudah habis," jelasnya.
Sementara kata Samuel Siriwa, di Pasar Hamadi, Pasar Youtefa dan di Sentani harga cabai ini masih cukup tinggi yang berkisaran hingga Rp 70.000 per kilogram.
"Persoalan yang mendasar saat ini adalah, harga di petani dan harga yang dibayarkan oleh konsumen ini perbedaannya sangat jauh, bahkan bisa dua kali lipat," ungkapnya.
Dengan melihat hal ini tentu diharapkan perlu ada intervensi dari pemerintah setempat agar para petani di Papua bisa mendapatkan harga yang layak dan harga yang lebih baik lagi ke depannya.(*)