CEPOSONLINE.COM, KEEROM - Bappeda Provinsi Papua bersama Bappeda Kabupaten Keerom mengadakan rapat Kordinasi Percepatan Pengentasan Provinsi Papua Implementasi Strategi Daerah (STRADA) dan Rencana Aksi Daerah (RAD) yang berlangsung di Hotel Arso Grand, Senin (2011/2023).
Kegiatan tersebut dibuka Penjabat Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun melalui Bupati Keerom, Piter Gusbager yang diwakili Wakil Bupati Keerom Wahfir Kosasih.
Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PPTD), Rafdinal, perwakilan Bappeda Provinsi Papua beserta pihak-pihak terkait lainnya.
Dalam sambutan Pj Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun yang dibacakan Wakil Bupati Keerom, Wahfir Kosasih menyampaikan, Provinsi Papua pasca pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB), tinggal terdiri dari 1 kota dan 8 kabupaten.
"Dari 9 kabupaten dan kota terdapat 4 kabupaten yang dikategorikan daerah tertinggal yaitu Kabupaten Keerom, Mamberamo Raya, Waropen dan Supiori," ungkap Wabup Wahfir Kosasih.
Dijelaskan, penetapan suatu daerah dikategorikan daerah tertinggal disebabkan oleh dua faktor yaitu rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan tingginya Persentasi Penduduk M miskin (PPM).
"Dimana untuk IPM rata-rata daerah tertinggal yaitu 58,91 (2019) dan PPM di daerah tertinggal yaitu rata rata 25,85 % (tahun 2019)," ujarnya.
Menurutnya, target capaian IPM rata-rata di tahun 2024 yaitu 62,2 - 62,7, dan tingkat kemiskinan yaitu 6,5-7,5 persen.
"Untuk data IPM dan PPM daerah tertinggal di Provinsi Papua seperti Kabupaten Keerom, IPM sebesar 66,49, sedangkan PPM sebesar 16 %, Kabupaten Mamberamo Raya, IPM sebesar 52,18 sedangkan PPM sebesar 28,78%, Kabupaten Supiori IPM sebesar 62,72, sedangkan PPM sebesar 37,91% dan Kabupaten Waropen IPM sebesar 65,10, sedangkan PPM sebesar 29, 85 %," ungkapnya.
Dimana dari data tersebut terlihat bahwa Kabupaten Keerom, Supiori dan Waropen nilai IPM nya sudah melebihi IPM nasional.
"Namun dari keempat kabupaten tersebut angka PPM-nya masih tinggi gepnya dibandingkan dengan PPM nasional. Oleh karena itu, saya berharap mari kita bekerja dengan keras dan cerdas, bersinergi dan berkolaborasi dengan semua elemen terkait dengan menghadirkan hati dalam setiap upaya yang kita lakukan untuk mencapai Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera," tegasnya.
MmDiharapkan lewat rapat koordinasi percepatan pengentasan daerah tertinggal ini dapat menemukan akar permasalahan ketertinggalan dengan tepat dan menghasilkan rumusan strategi akselerasi yang tepat pula guna keluar dari zona ketertinggalan menuju daerah yang maju dan sejahtera.
"Tidak lupa saya sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Keerom untuk segera menyusun STRADA dan RAD sebagai arah dan acuan penetapan program dan kegiatan strategis percepatan pembangunan daerah tertinggal," tutupnya.(*)