CEPOSONLINE.COM, KEEROM - Pangan lokal akan menjadi harapan pemerintah dalam menghadapi ancaman krisis pangan nasional bahakan global.
Dalam memanfaatkan pangan lokal, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI melaksanakan Workshop Diversifikasi Produk Turunan Sagu Dalam rangka ketahanan pangan di Kabupaten Keerom yang berlangsung di Gedung Pramuka Arso Swakarsa, Kamis (19/10/2023).
https://youtu.be/TPONz2ENi3I?si=pzlEChvenZsRYLcT
Bupati Keerom, Piter Gusbager yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada PDTT yang telah memilih Keerom sebagai tempat pusat pelatihan pengolahan pangan lokal.
"Hampir 60 UMKM Keerom akan mendapatkan pengetahuan dalam tata cara pengolahan pangan lokal jenis sagu lewat kegiatan ini, dan saya berharap ini bisa menjadi motivasi bagi UMKM kita untuk terus berkembang lewat pangan lokal," ujar Piter Gusbager ke Ceposonline.com
Bupati juga berharap lewat pelatihan yang berlangsung selama tiga hari bisa memberikan ilmu dan pengalaman kepada peserta , bawasanya tata cara pengelolaan pangan lokal yang bisa menghasilkan beberapa jenis hasil olahan dari pangan dasar sagu.
"Keberagaman pangan ini penting, tapi tidak sampe pada satu baha dasar saja, misalnya sagu menjadi papeda. Namun lewat pelatihan ini sagu akan dihasilkan turunan-turunannya seperti sagu jadi tepung, sagu jadi mi, sagu jadi kue dan jenis lainnya," ungkapnya.
Selain berbagai jenis olahan, peserta juga akan dilatih agar kualitas hasil olahan pangganya bisa berkualitas.
"Kualitas dan keamanan suatu hasil olahan juga tentu sangat penting yang harus diperhatikan, misalnya kemasan agar bisa masuk ke pasar," terangnya.
Bupati juga menambahkan bahwa pemerintah daerah Kabupaten Keerom sangat mendukung penuh kegiatan ini, karena sagu bukan saja menjadi nilai sosial dan budaya saja akan tetapi sagu akan menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat.
Sementara itu, Direktur Penyerasian Pembangunan Daerah Khusus PDTT, Dr. Dwi Rudi Hartoyo menjelaskan bahwa secara nasional pemerintah menginginkan ada penguatan pangan lokal.
"Jika nanti terjadi krisis pangan, maka isunya pangan lokal ini nanti akan mencegah krisis kerawanan pangan," jelas Dwi Rudi Hartoyo.
Kata Dwi Rudi Hartoyo, Kenapa sagu yang dipilih, karena ini menjadi potensi unggulan hampir semua wilayah di tanah Papua dan potensial juga untuk industri di masa yang akan datang.
"Hari ini kita mencoba melakukan gerakan memasifkan sagu untuk warga sendiri dan untuk kepentingan yang lebih besar lagi. Sagu juga memiliki manfaat dalam kesehatan badan, jika ini dikembangkan terus tentu sangat bermanfaat," paparnya.
Kegiatan Workshop tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Keerom, Piter Gusbager yang didampingi Wakil Bupati, Wahfir Kosasih, perwakilan TNI-Polri, peserta Workshop yang terdiri dari UMKM Keerom dan jajaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI serat pihak-pihak terkait lainnya.(*)