CEPOSONLINE.COM, JAKARTA – Bagi banyak UMKM, menjalankan bisnis adalah tentang ketekunan dan adaptasi, terutama di tengah berbagai rintangan yang tak terduga.
K-Wan, Ahza Patchwork, dan Reydi Snack adalah tiga contoh usaha yang berhasil bertahan dan bahkan berkembang di tengah pandemi dan tantangan ekonomi.
Lewat dukungan dari program J&T Connect Run 2024, ketiganya kini mendapatkan bantuan operasional untuk memperkuat usaha mereka.
Baca Juga: J&T HEBOH: Solusi Pengiriman Baru yang Lebih Hemat dan Efisien
Ibu Ning, pemilik K-Wan, memulai bisnis dari rumah dengan mengandalkan hobi merajutnya.
Usaha fesyennya ini memadukan hasil rajutan tangan dengan kain wastra Indonesia, terutama yang berasal dari daerah Banten.
"Saya bangga bisa menonjolkan budaya Indonesia lewat produk saya," katanya.
Kegigihan dan kerja keras Ibu Ning membawa K-Wan berhasil menembus pasar yang lebih luas, termasuk beberapa galeri UMKM di hotel dan bandara.
Kendati demikian, Ibu Ning menghadapi tantangan dalam hal sumber daya manusia.
"Tidak semua orang bisa merajut atau menjahit, jadi saya sering kali bekerja sendiri," tambahnya.
Dengan adanya bantuan peralatan operasional dari J&T Express berupa mesin bordir, Ibu Ning berharap dapat meningkatkan efisiensi produksi atau percepat waktu pengerjaan produk.
Di sisi lain, Ibu Inggrid, yang membangun Ahza Patchwork, memiliki cerita yang tak kalah inspiratif.
Bermula dari pengunduran dirinya dari kantor dan usai melahirkan, Ibu Inggrid mengasah kemampuannya secara otodidak melalui YouTube untuk belajar menjahit hingga jatuh cinta pada keterampilan patchwork.