CEPOSONLINE.COM, BIAK – Proses pembelajaran di Sekolah Rakyat (SR) Kabupaten Biak Numfor dihadapkan pada tantangan serius, setelah dilaporkan ada 9 orang guru yang mengundurkan diri dari penugasan Kementrian Sosial di sekolah tersebut, setelah proses seleksi yang dilakukan secara nasional.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial Biak Numfor, Ferry Bettay, dalam wawancara terkait perkembangan terbaru Sekolah Rakyat di daerah tersebut, Rabu (30/7) yang juga didampingi Kadis Pendiidkan dan Kebudayaan Biak, Kamaruddin.
Ferry Bettay menjelaskan bahwa saat ini Sekolah Rakyat sedang menunggu selesainya renovasi bangunan untuk dapat memulai kegiatan belajar mengajar.
Dimana bangunan yang dipakai untuk Sekolah Rakyat adalah bangunan Pemeirntah Daerah untuk tahun ajaran ini, yang direnovasi berbentuk asrama, yang nantinya memuat 100 orang siswa tingkat SMA, di tempatkan di Kantor Diklat BKPSDM Biak Numfor, Kampung Ibdi Biak Timur.
"Kami sementara menunggu hasil dari rehabilitasi bangunan, semoga cepat selesai. Mungkin tergantung dengan pekerjaan yang dilaksanakan saat ini. Saya harap pekerjaan ini bisa cepat selesai agar pelaksanaan tahun ajaran baru bisa segera dimulai," ujar Ferry.
Namun, masalah baru muncul dengan pengunduran diri sejumlah guru yang diharapkan mengajar di Sekolah Rakyat. Dari 14 orang yang diumukan oleh Kementrian Sosial dan dinyatakan siap ditempatkan, hanya 5 orang guru yang telah tiba di Biak.
Ferry Bettay menyampaikan bahwa 9 orang guru lainnya memilih untuk mengundurkan diri. "Ada 9 orang yang mengundurkan diri sebagai Guru SR di Biak. Informasi ini saya terima dari kepala sekolah SR," tambahnya.
Ferry juga menambahkan bahwa pengangkatan guru-guru ini sepenuhnya merupakan kewenangan pusat, dan pihak daerah hanya bisa menunggu keputusan selanjutnya.
"Kami menunggu petunjuk lebih lanjut dari pusat, karena pengangkatan guru semua dari pusat," jelasnya.
Ferry Bettay juga menyampaikan bahwa para siswa Sekolah Rakyat sudah siap untuk belajar, dengan 100 siswa yang telah terdaftar.
Namun, kegiatan belajar mengajar diperkirakan baru bisa dimulai setelah 17 Agustus 2025, dengan catatan bahwa renovasi bangunan sekolah selesai tepat waktu.
Sementara Kadis Dikdaya Biak, Kamaruddin, bahwa saat ini, para guru yang sudah tiba di Biak menginap di rumah kos di Biak, sementara fasilitas untuk Sekolah Rakyat masih menggunakan kantor BKPSDM daerah sebagai tempat sementara.
Setelah renovasi bangunan selesai, para guru dan siswa akan dipindahkan ke gedung yang telah ditetapkan sebagai Sekolah Rakyat.
Kondisi ini mengundang perhatian besar, mengingat pentingnya Sekolah Rakyat sebagai bagian dari upaya pendidikan di daerah yang masih banyak tantangan.