“Jika terus-menerus kita laksanakan dengan format lokal, FBMW berpotensi stagnan. Tapi dengan sinyal dukungan dan pendampingan dari tenaga ahli luar, kita punya peluang besar menjadikan Festival Biak Munara Wampasi sebagai ikon budaya dunia,” tutur Bupati Markus.
Festival yang berlangsung selama empat hari ini akan menyuguhkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari pertunjukan seni dan budaya, pameran UMKM, lomba-lomba tradisional, kuliner khas Papua, hingga berbagai hiburan rakyat.
Semua ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal, mempererat persatuan masyarakat, dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Biak Numfor melalui sektor pariwisata.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh Anggota DPD RI Dapil Papua, Anggota DPR Papua, perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Sarmi dan Waropen, serta utusan dari negara sahabat seperti Swiss dan Slovakia.
Jajaran TNI-Polri, DPRK Biak, forum organisasi adat, agama, perempuan, serta masyarakat luas juga hadir memeriahkan perhelatan budaya akbar ini.
Festival Biak Munara Wampasi 2025 bukan hanya perayaan budaya, tapi juga momentum strategis menuju panggung dunia.
Biak bersiap membuka diri bagi dunia, membawa pesona Tanah Papua ke ranah internasional. (*)