Lima tahun lamanya ia mengabdi di dunia pendidikan intelijen. Lalu datanglah kesempatan besar, penugasan internasional. Tahun 2017, ia terpilih sebagai Military Observer di Sudan dalam misi perdamaian PBB (UNAMID).
“Sudan waktu itu masih berkonflik. Negara besar yang akhirnya pecah jadi tiga wilayah, Sudan Utara, Sudan Selatan, dan daerah sengketa yang kaya sumber daya alam,” jelasnya.
“Saya berangkat bersama satu teman, saya ditempatkan di sektor barat, satu rekan saya di sektor utara.”bebernya.
Setahun bertugas di tanah Afrika menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Ia menyaksikan langsung arti sesungguhnya dari perdamaian dan keteguhan.
Usai bertugas di luar negeri, Patria kembali ke Pusdikintel Bogor. Tahun 2021, ia menempuh pendidikan Seskoad untuk persiapan pangkat Letnan Kolonel. Setelah lulus, ia ditempatkan di Kodam XVII/Cenderawasih, kembali lagi ke Papua, tanah yang dulu membesarkannya.
Di Kodam, ia menjabat sebagai staf personel selama dua tahun, lalu dipercaya menjadi Komandan Sekolah Calon Bintara (Secaba) Rindam. “Selama di Rindam, saya mendidik empat angkatan bintara. Rasanya bangga melihat mereka tumbuh jadi prajurit tangguh,” ujarnya.
Hingga akhirnya, roda penugasan kembali berputar. Letkol Inf Patria Setia Bakti mendapat amanah baru sebagai Komandan Kodim 1712/Sarmi.
Kini, setelah puluhan tahun berkeliling Nusantara dan bahkan melintasi benua, ia kembali ke tanah asal. Papua bukan lagi hanya tempat kenangan masa kecil, tetapi juga medan pengabdian.
“Kalau dulu saya kadang pulang jalan kaki dari sekolah ke rumah di Waena,” katanya tersenyum, “sekarang saya pulang ke Papua sebagai komandan. Tuhan memang punya cara yang indah untuk membawa kita pulang.” ujarnya.(*).