CEPOSONLINE.COM, SARMI — Dua mantan kepala distrik di Kabupaten Sarmi, masing-masing dari Distrik Sarmi Timur dan Distrik Sarmi Selatan, melakukan aksi palang jalan di Kampung Kasukwe, Distrik Sarmi Selatan, Jumat (21/11/2025).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap keputusan pemerintah daerah yang menurunkan mereka dari jabatan sebagai kepala distrik.
Dalam aksi tersebut, keduanya menegaskan penolakan terhadap keputusan Bupati Sarmi. Mereka menilai bahwa kebijakan tersebut tidak adil dan tidak mempertimbangkan pengabdian mereka selama menjabat di wilayah masing-masing.
“Kami tidak terima diturunkan begitu saja. Kami sudah bekerja untuk rakyat, tapi sekarang kami disingkirkan,” ujar salah satu mantan kepala distrik dengan nada kecewa.
Aksi palang jalan itu sempat membuat arus lalu lintas di wilayah tersebut terganggu selama beberapa jam. Warga sekitar terlihat ikut menyaksikan bahkan sebagian mendukung tuntutan kedua mantan pejabat distrik tersebut.
Dalam isi tuntutannya, keduanya meminta agar Bupati, Sekda, dan Ketua DPRK Sarmi segera menyiapkan dua jabatan baru untuk mereka di lingkungan pemerintahan daerah.
“Kalau kami diturunkan dari kepala distrik, maka orang pendatang yang pegang jabatan kepala dinas harus digeser. Kami anak-anak Sarmi juga punya kemampuan untuk pimpin negeri sendiri,” tegas mereka.
Kedua mantan kepala distrik tersebut menilai bahwa selama ini banyak posisi strategis diisi oleh pejabat dari luar daerah, sementara putra-putri asli Sarmi kurang diberi kesempatan. Mereka menuntut adanya kebijakan yang lebih berpihak kepada anak daerah dalam menempati jabatan struktural di lingkup pemerintahan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Kabupaten Sarmi maupun pihak keamanan terkait langkah penyelesaian atas aksi pemalangan tersebut.
Namun informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa upaya mediasi antara pemerintah daerah dan kedua mantan kepala distrik tengah diupayakan agar situasi dapat kembali kondusif.(*)