CEPOSONLINE.COM, BIAK– Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Biak Numfor bersama Disnaker Provinsi Papua menggelar program penyuluhan dan bimbingan jabatan untuk para pencari kerja di SMKS YPK 1 Pariwisata Biak.
Acara ini dihadiri oleh 100 siswa kelas XI dan XII yang siap memasuki dunia kerja tahun depan, khususnya bagi pencari kerja Orang Asli Papua.
Acara dibuka Olivia Werdity, mewakili Kepala Dinas Tenaga Kerja Biak Numfor, dengan menghadirkan Narasumber dari Disnaker Provinsi Papua, Nikson Hosiom, Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, dan Samuel Takarana, Assesor Disnaker Provinsi Papua.
Kata Olivia, dalam upaya mempersiapkan generasi muda yang siap kerja, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Biak Numfor bekerja sama dengan Disnaker Provinsi Papua menggelar program penyuluhan dan bimbingan jabatan bagi siswa SMKS YPK 1 Pariwisata Biak.
Lanjut Olivia, Disnaker menargetkan siswa SMK sebagai calon pencari kerja dan berkomitmen menghubungkan mereka dengan industri nasional.
Program ini diharapkan membantu para siswa, terutama Orang Asli Papua, mempersiapkan diri dalam dunia kerja.
“Disnaker akan mempersiapkan data-data dari para pencari kerja yang ada di Biak untuk dihubungkan oleh industri yang membuka lapangan kerja secara nasional. Buat semua peserta yang hadir dari kelas XI, dan XII terlebih orang asli Papua, untuk tidak menyia-nyiakan program ini,” terang Olivia.
Baca Juga: Dinas Pendidikan Gelar Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Biak
Ditambahkan, Kepala Sekolah, melalui Wakasek Kurikulum SMKS YPK 1 Pariwisata Biak menekankan pentingnya memanfaatkan informasi dari kegiatan ini.
“Terutama putra-putri daerah. Karena kedepan merekalah yang nanti dipersiapkan dalam dunia kerja baik industri dan kebutuhan lainnya. Untuk dapat bersaing lebih hebat lagi. Pihak sekolah juga mengapresiasi kepada para narasumber,” paparnya.
Nikson Hosiom, selaku Narasumber, juga mengingatkan bahwa persaingan kerja semakin ketat, dan lulusan SMK perlu melatih disiplin diri, keterampilan, dan etika untuk meningkatkan peluang mereka di dunia kerja.
Diakuinya suka tidak suka usia kerja dan juga ketersediaan tenaga kerja sedikit tidak berbanding lurus dengan ketersediaan tenaga kerja. Disebabkan lulusan baru tiap tahunnya, tidak hanya tingkat SMK dan juga tingkat pendidikan lainnya, cukup tinggi.
Namun melihat kekhususan bagi orang asli Papua tentu saja ini menjadi sebuah peluang yang harus dijemput dan disambut dengan baik. Olehnya itu para pencari kerja harus mulai melatih diri untuk siap bekerja dengan meningkatkan disiplin, disiplin ilmu, dan disiplin dalam etika atau attitude. Dia berharap ada penyerapan tenaga kerja yang lebih baik oleh tenaga kerja dari lulusan SMK. (*)
