CEPOSONLINE.COM, BIAK – Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor membantah laporan yang menyebutkan bahwa angka putus sekolah di wilayah tersebut mencapai 26.000 peserta didik.
Menurut Dinas Pendidikan, angka tersebut sangat tidak valid dan tidak mencerminkan keadaan sebenarnya di lapangan.
“Isu ini sudah mencuat tahun lalu, dan kami di Biak sudah lakukan antisipasi tahun 2023 dengan membentuk tim di bawah pimpinan Wakil Bupati Calvin Mansnembra.”
“Saat itu, kita konfrontir data itu dengan data BPS, dan itu jauh sekali, beda dengan data yang dilansir itu.”
“Kemudian, seluruh kepala distrik, kelurahan, dan kampung, dan data manual, dan angkanya justru lebih sedikit, sekitar 115 anak saja angka putus sekolah,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor, Kamarudin.
Kamarudin menjelaskan bahwa angka putus sekolah yang beredar tersebut berasal dari data residu yang ada pada Data Pokok Kependidikan (Dapodik).
Baca Juga: Satkom Pramuka SIT Papua Gelar Kemah Ukhuwah Wilayah Ke II Sakoda Papua 2024
Data tersebut, kata dia, diambil tanpa pembaruan atau verifikasi terbaru oleh operator sekolah, atau migrasi data, dari yang tamat atau naik kelas, dan juga naik satuan jenjang pendidikan.
Hal ini menyebabkan data tersebut menjadi stagnan dan tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
"Operator di lapangan tidak lakukan itu, sehingga data entitasnya, nangkring di kelas satu, dua dan tiga bertahun-tahun, dan secara kumulatif menghasilkan data yang fantastis, itu data residu. Data yang digunakan untuk laporan tersebut sudah tidak terupdate dengan baik. Operator sekolah di banyak wilayah masih belum melakukan pembaruan data secara maksimal, sehingga informasi yang ada bisa menyesatkan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor, Kamarudin, Rabu (6/11).
Lebih lanjut, Kamarudin, menjelaskan bahwa angka putus sekolah yang sesungguhnya jauh lebih rendah dan jauh dari angka yang dilaporkan.
Pihaknya saat ini terus melakukan pengecekan dan pembaruan data secara menyeluruh, serta berupaya memperbaiki sistem pelaporan agar angka-angka yang beredar lebih akurat, agar mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
Sementara itu, masyarakat diharapkan tidak panik dengan data yang salah dan tetap mendukung upaya-upaya yang sedang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dalam meningkatkan kualitas dan akses pendidikan di Kabupaten Biak Numfor. Pihak Dinas juga menghimbau kepada semua operator sekolah untuk segera memperbarui data di sistem Dapodik agar informasi yang tersedia lebih valid dan dapat dipertanggungjawabkan.