Kelas menjahit selama ini kata Neti, yang didominasi oleh Ibu-ibu ini diakhir kelas sangat berkeinginan untuk membuka usaha jahit di rumah maupun ditempat usaha yang mereka miliki.
Dengan begitu dapat membantu ekonomi keluarga, selain itu juga mereka bisa berdaya lewat keahlian menjahit itu.
Untuk kelas Meubel Air sendiri, instruktur Sulastri Baderan mengatakan, dari 16 siswa yang ada, delapan peserta pelatihan adalah anggota binaan dari Lapas Kelas IIB Biak.
Delapan lainnya merupakan peserta tingkat lanjut untuk kejuruan Meubel Air yang telah mengikuti pelatihan tingkat pertama sebelumnya.
Pada kelas Finishing teknik oles, pada kelas kejuruan Meubel Air yang dipelajari para peserta ini, dititik beratkan pada pembuatan meja bundar portable.
Meja ini kata Sulastri memiliki keunikan dan keunggulan karena mudah dibawa dan dirakit maupun dilipat, Sehingga jika ingin dibawa kemana-mana hal itu memungkinkan.
“Harapan kita mereka bisa mengusai tentang perakitan, struktur konstruksinya hingga finishingnya.”
“Baik teknik oles natural dan teknik finishing rekayasa teknik olesnya. Meja bulat portable ini, cukup mudah pembuatannya dan sangat simple, walaupun belum sempurna mereka bisa mengusai,” pungkasnya. (*)