CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- Kondisi keamanan yang kurang kondusif di Kabupaten Puncak, berpengaruh terhadap maju mundurnya pendidikan di daerah teesebut.
Pasalnya masalah keamanan yang kurang kondusif ini, bisa berimbas pada guru meninggalkan tempat tugas,sehingga berpengaruh terhadap proses belajar-mengajar di Kabupaten Puncak.
Hal ini membuat Pemerintah Kabupaten puncak melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Puncak, mencari solusi untuk membangun pendidikan di Kabupaten Puncak, dengan menggandeng Universitas Papua (Unipa) Manokwari, pertemuan tersebut dilakukan di Ilaga, Kamis (18/01/2024).
Dari Unipa diketuai Agus Sumule, sementara dari Kabupaten Puncak dipimpin oleh Kepala Bapppeda Kabupaten Puncak Melianus Hagabal pertemuan dilakukan di kantor Bappeda Kabupaten Puncak.
Agus Sumule dari Unipa menjelaskan kedatangan tim Unipa ke Kabupaten Puncak, secara umum ingin membangun Kabupaten Puncak. Terutama pelaksanaan pendidikan dengan pola pendidikan Sekolah Sepanjang Hari (SSH) yang sudah berhasil diterapkan di beberapa daerah di Papua.
“Penerapan program sekolah sepanjang hari, masih terbatas pada tiga distrik yakni Distrik Ilaga, Beoga dan Sinak. Untuk lebih fokus menerapkan program itu sehingga nantinya hasil dari penerapan tersebut benar-benar maksimal membawa dampak positif, maka pemberlakuan program ini akan diterapkan ke distrik lain,” ungkap lulusan Ph-D in Agricultural Extension The University of Queensland Australia ini.
Selain itu menurut Agus Sumule, Unipa juga akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Puncak untuk membantu mencari bibit- bibit unggul kurang lebih dari usia SD, SMP dan SMA, untuk elanjutnya mencari tempat bagi mereka agar bisa melaksanakan pendidikan di Timika.
"Jadi Unipa bertanggung jawab mencari lembaga pendidikan yang ada di Timika, yang bisa bekerja sama untuk sekolah pola asrama," ujarnya.
“Sementara yang ketiga adalah memenuhi peningkatan kapasitas guru, dimana Unipa siap membantu Kabupaten Puncak melatih guru agar memiliki sertifikat. Sehingga harapannya semua guru yang ada di Kabupaten Puncak bisa bersertfikat,” sambungnya.
Selain itu kata Agus Sumule, Unipa juga siap mendukung Pemkab Puncak dan kabupaten lain di Papua Tengah untuk membuka Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) sesuai dengan Peraturan Kementerian Pendidikan tahun 2023,untuk Program Pengadaan Guru (PPG), sehingga pemuda-pemudi lokal lulusan SMA bisa dilatih, menjadi guru di kampung-kampung, melalui program D-3 atau S-1.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Puncak Melianus Hagabal mengatakan dari pertemuan ini, pihak Unipa akan mempresentasekan terkait dengan sosialisasi dokumen kajian tentang naster plan pendidikan di Kabupaten Puncak. Tujuannya agar membangun pendidikan pola asrama, yang akan dikembangkan di Timika. Namun tidak juga melupakan pendidikan yang ada di Kabupaten Puncak, karena situasi keamanan yang kurang kondusif.
“Kita mencari solusi agar pendidikan di Puncak tetap jalan meski kondisi keamanan kurang kondusif. Sehingga 10-20 tahun mendatang, kami bisa mendapatkan bibit-bibit generasi muda Kabupaten Puncak yang lebih handal memimpin Kabupaten Puncak ini ke depan,” tutupnya.(*)