CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Puncak Jaya berperan dalam evakuasi dua jenazah korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, pada 23 November 2024 lalu.
Diketahui, sebelumnya terjadi penembakan yang menewaskan dua tukang ojek di Sinak, Puncak.
Keduanya merupakan perantau dari Sulawesi Selatan.
Ketua PMI Puncak Jaya, Nelson Wonda, kepada Ceposonline.com, mengatakan, satu unit ambulans dan dua sepeda motor dikerahkan dari Kota Mulia, Puncak Jaya, menuju Distrik Sinak, Puncak, untuk melakukan evakuasi.
“Memang secara wilayah, Sinak masuk Kabupaten Puncak. Namun, kami mengambil Keputusan untuk mengambil pasien di sana,” terang Nelson Wonda.
Nelson memimpin tim PMI Puncak Jaya untuk melakukan evakuasi korban dari Sinak ke RSUD Mulia, sebelum akhirnya jenazah korban diterbangkan ke Makassar melalui Timika.
“Jalannya sangat sulit dan belum dilewati kendaraan.”
“Tapi Puji Tuhan, kami coba dan bisa dilewati. Ada dokumentasinya,” ujar Nelson.
Nelson berkisah, sebelum peristiwa penembakan terjadi di Sinak, Puncak, pihaknya membantu manajemen RSUD Mulia dan Dinas Kesehatan Puncak Jaya untuk menunjang pelayanan di RSUD Mulia.
“Awalnya itu ada terjadi pemukulan terhadap perawat rumah sakit sehingga semua petugas rumah sakit trauma dan tidak membuka pelayanan,” jelasnya.
“Sehingga kami diundang oleh manajemen rumah sakit dan dinas kesehatan untuk rapat mencari solusi menunjang pelayanan rumah sakit,” tambahnya.
“Empat kali kami rapat dan kesimpulannya, kami ditugaskan manajemen RSUD Mulia dan Dinkes Puncak Jaya untuk backup menjaga tenaga kesehatan, baik perawat maupun dokter di rumah sakit selama 24 jam, termasuk antar pulang-pergi petugas, sampai kemudian terjadi penembakan di Sinak dan kami ikut membantu di sana,” pungkasnya. (*)