• Senin, 22 Desember 2025

Lewati Jalan Terjal, Licin, dan Berbatu, PMI Puncak Jaya Evakuasi Dua Jenazah Korban Penembakan KKB di Sinak

Photo Author
- Rabu, 27 November 2024 | 14:57 WIB
Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Puncak Jaya saat mengevakuasi dua jenazah korban penembakan KKB di Sinak Puncak Papua Tengah (PMI PUNCAK JAYA)
Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Puncak Jaya saat mengevakuasi dua jenazah korban penembakan KKB di Sinak Puncak Papua Tengah (PMI PUNCAK JAYA)

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Puncak Jaya berperan dalam evakuasi dua jenazah korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, pada 23 November 2024 lalu.

Diketahui, sebelumnya terjadi penembakan yang menewaskan dua tukang ojek di Sinak, Puncak.

Keduanya merupakan perantau dari Sulawesi Selatan.

Proses evakuasi melalui jalan yang sempit, licin, dan terjal, sehingga mesti dibersihkan petugas PMI Puncak Jaya. (PMI PUNCAK JAYA)

Ketua PMI Puncak Jaya, Nelson Wonda, kepada Ceposonline.com, mengatakan, satu unit ambulans dan dua sepeda motor dikerahkan dari Kota Mulia, Puncak Jaya, menuju Distrik Sinak, Puncak, untuk melakukan evakuasi.

“Memang secara wilayah, Sinak masuk Kabupaten Puncak. Namun, kami mengambil Keputusan untuk mengambil pasien di sana,” terang Nelson Wonda.

Nelson memimpin tim PMI Puncak Jaya untuk melakukan evakuasi korban dari Sinak ke RSUD Mulia, sebelum akhirnya jenazah korban diterbangkan ke Makassar melalui Timika.

“Jalannya sangat sulit dan belum dilewati kendaraan.”

“Tapi Puji Tuhan, kami coba dan bisa dilewati. Ada dokumentasinya,” ujar Nelson.

Ketua PMI Puncak Jaya, Nelson Wonda, memimpin evakuasi jenazah korban penembakan KKB di Sinak Puncak Papua Tengah. (PMI PUNCAK JAYA)

Nelson berkisah, sebelum peristiwa penembakan terjadi di Sinak, Puncak, pihaknya membantu manajemen RSUD Mulia dan Dinas Kesehatan Puncak Jaya untuk menunjang pelayanan di RSUD Mulia.

“Awalnya itu ada terjadi pemukulan terhadap perawat rumah sakit sehingga semua petugas rumah sakit trauma dan tidak membuka pelayanan,” jelasnya.

“Sehingga kami diundang oleh manajemen rumah sakit dan dinas kesehatan untuk rapat mencari solusi menunjang pelayanan rumah sakit,” tambahnya.

“Empat kali kami rapat dan kesimpulannya, kami ditugaskan manajemen RSUD Mulia dan Dinkes Puncak Jaya untuk backup menjaga tenaga kesehatan, baik perawat maupun dokter di rumah sakit selama 24 jam, termasuk antar pulang-pergi petugas, sampai kemudian terjadi penembakan di Sinak dan kami ikut membantu di sana,” pungkasnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Yuni Wonda : Politik Selesai, Semua Bersatu

Selasa, 17 Juni 2025 | 13:57 WIB

Puncak Jaya Mencekam, 13 Rumah Dibakar

Senin, 12 Mei 2025 | 11:55 WIB

Pensiunan Polisi Ditembak OTK di Puncak Jaya

Selasa, 8 April 2025 | 04:54 WIB

Bentrok di Puncak Jaya Total Tewaskan 12 Orang

Sabtu, 5 April 2025 | 12:57 WIB
X