Sebagai bentuk konkret komitmen, Kementerian Dalam Negeri bersama pemerintah daerah akan membuat nota kesepahaman guna menjadi dukungan penuh terhadap penganggaran dan pelaksanaan program eliminasi malaria di Papua.
“Kami akan memastikan bahwa pemerintah daerah wajib menyiapkan anggaran secara jelas dan memadai.”
“Komitmen yang ditandatangani hari ini akan menjadi dasar pengawasan dan pendampingan oleh Kemendagri.”
“Kami tidak akan berjalan sendiri, kami akan terus mendampingi pemerintah daerah sampai target eliminasi ini tercapai,” pungkasnya.
Acara bergengsi tingkat internasional ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga merupakan anggota Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination.
Turut hadir pula Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Executive Director The Global Fund Peter Sands, CEO APLMA Sarthak Das, serta delegasi dari negara-negara Asia Pasifik.
Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination ke-9 ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat kerja sama antar negara dalam menanggulangi penyakit malaria yang hingga kini masih menjadi beban kesehatan masyarakat global.
Bagi Indonesia, forum ini tidak hanya menjadi ruang diplomasi kesehatan, tetapi juga momentum mempertegas arah pembangunan kesehatan yang inklusif dan berkeadilan termasuk bagi wilayah-wilayah terluar dan tertinggal seperti Papua. (*)