CEPOSONLINE. COM, NABIRE- Menyikapi insinden pembuangan, pembakaran hingga pengembalian logistik di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah, Komisi Pemilihan umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Papua Tengah buka suara dan menggelar konferensi Perss di Kantor KPU Provinsi Papua Tengah, Selasa (13/2/2024).
Dalam Konferensi Pers KPU dan Bawaslu Papua Tengah, Ketua KPU Papua Tengah, Jennifer Darling Tabuni menjelaskan, Pada pemilihan umum (Pemilu) serentak tahun 2024 baik legislative, Eksekutif dan Pemilihan Presiden berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya terlebih pada pemakaian hologram yang diganti dengan barcode.
’’ Pemilihan sebelumnya itu pakai hologram. Tapi untuk pemilu serentak tahun 2024 itu tidak menggunakan hologram tetapi menggunakan bar code dengan C Hasil yang F4 ukuran kecil. Itu semuanya bar code didalam surat itu seperti terlihat fotocopy tetapi itu sebanarnya asli,’’ jelasnya.
Lanjutnya, Didalam surat suara itu sudah terisi surat suara formulir dan juga kelengkapan TPS itu lengkap didalam jadi tidak ada yang kurang. Kami sudah melakukan pengecekan sebelum dikirim ke daerah daerah.
Ia merasa, Insiden di Paniai terjadi karena ada pihak ketiga yang membangun informasi hoax yang tidak membangun untuk mengacaukan proses pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 di Papua Tengah.
’’ Kami merasa bahwa keluarga yang ada di kabupaten paniai itu termakan informasi hoax yang tidak bertanggungjawab. Kami berharap pihak kemanan bisa mengambil sikap tegas kepada aktor yang sudah membangkitkan kemarahan dan membangun mosi tidak percaya kepada penyelenggara pemilu supaya dia harus mempertanggunjawabkan perbuatannya,’’ Tegas Tabuni.
Tabuni juga memastikan bahwa didalam kotak logistik yang didistribusikan ke Kabupaten-Kabupaten telah terisi lengkap surat suara, formulir hingga kelengkapan TPS.
“Itu lengkap didalam, jadi tidak ada yang kurang,” tuturnya.
Sementara itu Koordinator Divisi Sosialisasi KPU Papua Tengah, Octovianus Takimai menambahkan, terkait situasi soal logistik di Kabupaten Paniai, Seluruh proses persiapan penyelenggaran pemilu di Paniai berjalan dengan baik hingga proses pendistribusian ke distrik-distrik dan terjadi beberapa insiden dikarenakan kurangnya informasi yang didapat di tingkat PPD dan PPS juga ada informasi yang beredar di kalangan masyarakat dengan ketidakadanya C1 hasil.
’’ Perlu kami sampaikan bahwa, kami sudah memastikan seluruh proses pengepakan dan sortir jadi sebenarnya C.HASIL itu ada pada kotak. Jadi persoalannya adalah persoalan miss informasi. Sehingga, kecurigaan itu muncul, dan kemudian untuk memastikan itu, ada pembongkaran-pembongkaran kotak suara kemarin, dan itu sudah kami koordinasikan dengan teman-teman di KPU Paniai,” kata Takimai.
Terkait dengan pembongkaran dan pembakaran logistic yang beredar di Media sosial, pihaknya mengaku sampai saat masih di koordinasikan dengan KPU Kabupaten Paniai untuk terus ditangani dengan baik.
’’ Kami berharap, Pemilu di Kabupaten Paniai tetap dilaksanakan besok. Kami mohon dukungan Doa dari semua pihak agar proses demokrasi ini tidak terganggu dan berjalan dengan lancar,’’ harapnya.
Ia juga angkat suara terkait pembakaran kantor distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai. Menurutnya, Persoalannya sama yakni miss komunikasi antara data wilayah yang masuk ke Kemendagri dan data dari Kemendagri yang masuk ke KPU, sehingga ada data yang kurang sinkron.
“Kami menggunakan data yang dikeluarkan dari Kemendagri, sementara ada pemekaran-pemekaran yang mungkin dalam proses, sehingga itu tidak tercover. Meski begitu, kami sudah berkoordinasi dengan KPU Kabupaten Paniai dan optimis melaksanakan pemungutan suara besok, 14 Februari 2024,’’ tutur Takimai.