CEPOSONLINE.COM, NABIRE – Sebanyak 15 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Nabire yang melarikan diri pada Senin (29/9/2025) menggunakan balok kayu dan tali.
“ Mereka gunakan tali dan balok untuk kabur lewat tembok samping Lapas sekitar pukul 07:04 WIT,” ujar Kepala Lapas Kelas II Nabire, Edi Saputra saat memberikan keterangan kepada media, Senin, (29/9/2025).
Ia menjelaskan para napi kabur dengan cara memanjat tembok menggunakan tali yang dipadukan dengan balok kayu. Mereka meloloskan diri melalui tembok di salah satu sisi pojok Lapas.
“Ini sudah kejadian yang ketiga kalinya dalam tahun ini. Ke depannya, kami akan mengusulkan perbaikan fasilitas keamanan, terutama pagar,” ungkap Kalapas Edi.
Ia menambahkan, kondisi Lapas Nabire memang belum memenuhi standar keamanan nasional. Saat ini hanya ada satu lapis pagar yang langsung bersentuhan dengan blok hunian, padahal idealnya terdapat dua lapis pagar dengan pembatas di tengah.
Selain fasilitas, jumlah petugas yang terbatas juga menjadi kendala. Saat insiden terjadi, hanya lima petugas yang berjaga, sementara jumlah penghuni Lapas mencapai lebih dari 200 orang.
“ Standarnya, untuk jumlah warga binaan sebanyak itu, minimal ada 20 petugas yang berjaga,” jelas Edi.
Pihak Lapas telah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Nabire untuk mengejar para napi yang melarikan diri.
“ Kami sudah mengirimkan surat ke Kapolres untuk menerbitkan daftar pencarian orang (DPO). Kami juga berharap dukungan masyarakat agar segera melaporkan apabila mengetahui keberadaan mereka,” ujarnya.
Menurut Edi, laporan resmi juga telah disampaikan ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Papua serta ke Kementerian Hukum dan HAM RI di Jakarta.
“Respon dari pusat cukup terkejut dengan kejadian ini,” tutup Kalapas Kelas II Nabire, Edi Saputra. (*)