CEPOSONLINE.COM, NABIRE - United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) mengungkapkan misinya untuk pendidikan inklusif di Papua Tengah terutama keinginannya untuk menjangkau anak-anak di pelosok termasuk yang berkebutuhan khusus.
“ Kita akan mencoba menjangkau anak-anak di pelosok termasuk yang berkebutuhan khusus di Papua Tengah untuk kita tolong. Bukan hanya dari ketersediaan layanannya tapi juga kualitas layanannya,” ucap Education Specialist UNICEF, Pria Santri Beringin dalam acara Workshop Pengembangan Peta Jalan Pembelajaran Literasi Dasar dan PAUD Berkualitas yang Sensitif GEDSI Di Tanah Papua, bertempat di Gedung Hotel Mahavira, Selasa, (10/6/2025).
Untuk PAUD, Selama ini UNICEF bekerja sama dengan Pemda Paniai mendorong yang namanya PAUD Holistik interogatif.
“ Disini kita dorong bagaimana mereka bisa bicara tentang makan bergizi gratis misalnya. Atau pemenuhan akte kelahiran, bisa juga bicara dorong bapa-bapa dan mama-mama lebih sayang anaknya dari pada tindak kekerasan dan hal lainnya,” tuturnya.
Praktek pembelajaran di Paniai ini, UNICEF sudah presentasikan bukan hanya nasional tapi juga di Asia Tenggara.
“ Tahun 2023 kita Praktek bagaimana Praktek pembelajaran Holistik interogatif Paniai di Bali dan guru-gurunya jadi motor literasi untuk bicara di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kelompok UNICEF di Nabire yang sudah bergerak sendiri tanpa pendampingan UNICEF.
“ Mereka bergerak sendiri untuk melakukan layanan-layanan tentang penguatan literasi tanpa dukungan UNICEF dan ini luar biasa,”ujar Beringin.
UNICEF mengajak semua pihak untuk berkolaborasi mendukung pendidikan inklusif di Papua Tengah.
“ Ini semua demi masa depan anak-anak kita. Kita tidak mungkin melakukan pekerjaan mulia ini sendiri untuk itu kami harap dalam dua hari ini kita merumuskan peta kolaborasi kongkrit untuk maju bersama,” pungkas Education Specialist UNICEF, Pria Santri Beringin. (*)