CEPOSONLINE.COM - NABIRE, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua Tengah nyatakan kesiapannya untuk membentuk tim panitia khusus (Pansus) guna menginvestigasi kasus mutilasi Tarina Murib pada tahun 2023 lalu di Kabupaten Puncak.
Hal ini disampaikan Ketua sementara DPR Papua Tengah, Maximus Takimai usai menerima aspirasi dari mahasiswa Puncak di Kantor DPR Papua Tengah, Rabu, (12/2/2025).
Takimai menjelaskan, Kasus mutilasi terhadap Ibu Tarina Murib terjadi pada tahun 2023 di Kabupaten Puncak dan saat ini sedang ditangani oleh Polda Papua.
“ Kami akan minta Polda Papua Tengah untuk fasilitasi kami ketemu Kapolda Papua dan menanyakan sejauh mana penanganan kasus mutilasi mama Tarina Murib,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, Untuk persoalan pendropan militer pihaknya siap memanggil Kapolda Papua Tengah dan Danrem sebagai mitra untuk memastikan apakah benar ada pendropan aparat keamanan dan militer yang berlebihan ke daerah Puncak.
“ Dalam waktu dekat, cepat atau lambat aspirasi ini akan sampaikan kepada Kapolda dan Panglima agar kita bersama sebagai mitra minimalisir pengiriman aparat ke Puncak,” tutur Takimai.
DPR Papua Tengah sebagai fungsi kontrol juga mengaku akan melakukan koordinasi dengan DPRD Kabupaten Puncak untuk bersama-sama mengawal kasus ini.
“ Saya percayakan kepada teman-teman dari Dapil Puncak untuk terlebih dahulu bangun koordinasi dan menyampaikan hal ini ke DPR daerah Puncak untuk kita tindak lanjuti bersama,” imbuhnya.
Takimai mengatakan, Pihaknya sebagai ketua sementara akan menyiapkan tim Pansus untuk menginvestigasi kasus mama Tarina Murib tetapi yang akan mengesahkan adalah pimpinan definitif.
“ Jadi tugas saya hanya menyiapkan lalu akan disahkan oleh pimpinan definitif setelah dilantik,” kata Takimai.
Ia berharap, Kedepan ada sinergitas dan koordinasi yang terbangun sehingga penanganan persoalan di Papua Tengah berjalan dengan aman dan lancar. (*)
