CEPOSONLINE.COM - NABIRE, Seorang anak muda Papua Tengah asal suku Mee, Marselus Pigai membuka usaha gorengan yang berlokasi di pertigaan pekuburan umum Wonorejo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Kepada Ceposonline.com, Marselus Pigai, Alumnus Universitas Papua Manokwari ini menjelaskan, pihaknya tertarik merintis usaha gorengan karena ingin mengubah budaya konsumtif ke produktif dalam mengolah pangan lokal.
“ Kita ini punya kebun. Di Kebun itu ada pisang, ubi, singkong dan bahan pangan lokal lain yang bisa kita olah jadi gorengan dan dinikmati banyak orang. Ini sekaligus supaya kita juga bisa bersaing dengan teman-teman lain,” tutur Marselus Pigai kepada media ini saat dijumpai di gerobak gorengnya, Jumat, (31/1/2024).
Alasan lainnya yang paling penting adalah potensi bahan baku makanan lokal dan kapasitas mengelola goreng sudah menjanjikan.
“ Melalui ini bisa jadi pijakan kedepannya untuk mewujudkan impian pelayanan kesehatan gizi masyarakat, dengan memanfaatkan potensi pangan lokal,” ujarnya.
Baca Juga: Ini Pimpinan DPR Papua Tengah yang Ditetapkan Untuk Masa Jabatan 2024-2029
Ia mengatakan, Pendapatan sehari mencapai Rp.500.000 sampai Rp.1.000.000 tergantung pengunjung.
“ Ini baru dua minggu jadi kami masih menyesuaikan pola penggorengan dan penjualannya supaya benar-benar jadi sasaran masyarakat,” kata dia.
Kedepan pihaknya juga akan menyediakan tahu, tahu isi, tempe dan kue bakwan.
Ia berharap usaha ini bisa menjadi contoh bagi generasi Papua lainnya, untuk bisa melihat dan menggali potensi yang dekat dengan orang Papua dan melekat agar orang Papua bisa jadi produsen bukan saja konsumen.
“ Semoga kedepannya bisa dapat saling support dengan meningkatkan kunjungan konsumen, tapi juga bisa menjawab kebutuhan gizi melalui penyediaan goreng yang isinya ada karbohidrat, protein dan vitamin,” pungkasnya.
Gorengan ini diberi nama Ebatai Kuwe dan mulai dibuka dari pukul 09:00-20:00 WIT setiap hari, kecuali hari Minggu. (*)