• Senin, 22 Desember 2025

Antisipasi ASF Masuk Nabire, Dinas Peternakan Lakukan Upaya ini

Photo Author
- Senin, 10 Juni 2024 | 16:16 WIB
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nabire, Drh. I Dewa Ayu Dwita saat memberikan keterangan di ruang kerjanya. (Ceposonline.com/Theresia Tekege)
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nabire, Drh. I Dewa Ayu Dwita saat memberikan keterangan di ruang kerjanya. (Ceposonline.com/Theresia Tekege)

CEPOSONLINE.COM, NABIRE-Dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus African Swine Fever (ASF) di Kabupaten Nabire, Dinas Peternakan Kabupaten Nabire telah melakukan penyemprotan disinfektan terhadap ternak babi milik masyarakat di Kabupaten Nabire.

" Aturan perlindungan terhadap ternak babi juga sudah dikeluarkan surat edaran oleh Pemprov Papua Tengah dan pemerintah Daerah Kabupaten Nabire untuk pemberhentian masuknya ternak babi dan produknya dari luar Nabire, " ungkap Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nabire, drh. I Dewa Ayu Dwita kepada media ini di ruang kerjanya, Senin (10/9/2024).

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak karantina yang menjaga pelabuhan dan bandara agar melakukan pembatasan dan pemberhentian sementara terhadap ternak babi dan produknya yang ingin masuk ke Nabire.

" Selain itu, kami juga lakukan penyemprotan disinfektan ke sentra-sentra peternakan di Kabupaten Nabire, " Jelasnya.

Sejauh ini menurutnya, karena kekurangan anggaran, pihaknya tidak melakukan penyemprotan disinfektan setiap hari tetapi layanan laporan dibuka untuk umum.

" Apabila ada laporan dari masyarakat, tim kami siap sedia turun melakukan penyemprotan disinfektan sesuai permintaan masyarakat, " ungkap I Dewa Ayu Dwita.

Selain penyemprotan disinfektan, pihaknya juga terus memberikan sosialisasi kepada para Peternak babi agar lebih waspada terhadap penyebaran ASF ini.

" Kami memberitahukan kepada Peternak untuk melarang orang keluar masuk sembarang ke kandang ternak. Selain dari air liur dan kencing babi , manusia yang berkunjung ke ternak pun bisa membawa masuk ASF ini sehingga harus lebih waspada, " tuturnya.

Antisipasi yang harus dilakukan oleh masyarakat peternak babi adalah melarang masyarakat berkunjung sembarang atau menyemprotkan disinfektan kepada pengunjung.

" Ini penting, karena kadang masyarakat yang sudah berkunjung ke kandang ternak babi lain dan berkunjung ke kandang peternak, ia bisa membawa masuk penyakit ASF dari kandang lain itu dengan penempelan kotoran babi di alas kaki (sendal atau sepatu), " pungkasnya.

Ia berharap, Para peternak dapat melakukan perawatan terhadap ternaknya secara mandiri dan apabila dibutuhkan silahkan mendatangi kantor Dinas Peternakan dan melaporkan keluhannya untuk ditindaklanjuti.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agung Trihandono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Komandan KKB Nduga Ditangkap Satgas ODC di Nabire

Jumat, 7 November 2025 | 11:59 WIB
X