CEPOSONLINE.COM, NABIRE-Kapolres Nabire, AKBP. Wahyudi Satriyo Bintoro menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas perlakuan oknum anggotanya yang melakukan intimidasi, kekerasan dan pemukulan terhadap jurnalis saat meliput aksi demonstrasi FRPHAMP di Nabire, Papua Tengah, Jumat (05/04).
"Atas nama pimpinan dan saya Kapolres meminta maaf barangkali ada tindakan anggota kami yang tidak berkenan tadi. Sekali lagi mohon maaf yang paling dalam," ucap Kapolres Nabire, AKBP. Wahyudi Satriyo Bintoro kepada wartawan di depan kantor Gubernur Papua Tengah, Jumat (05/04/2024).
Wahyudi mengaku, tindakan aparat anggotanya terhadap kontributor Tribun Papua, Yulianus Degei dikarenakan anggota belum mengenalnya.
"Tadi kami komunikasi dengan anggota kami. Ternyata, anggota kami belum kenal Yulianus karena kebetul yang bersangkutan baru hari ini meliput kegiatan di lapangan. Karena biasanya kami sama Calvin dari Tribun," jelas Wahyudi.
Lanjutnya, ini semua terjadi di lapangan karena anggota yang bertugas belum mengenal jurnalis yang melakukan peliputan.
"Karena kita belum saling kenal, besok kita coffee morning biar jaga tali silaturahmi," ujarnya.
Di tempat yang sama kontributor Tribun Papua, Yulianus Degei kejadian yang dialaminya berdama tiga jurnalis lainnya, ke depan tidak terulang lagi.
"Cukup hari ini saja, ke depan tidak boleh terjadi hal seperti ini, baik kepada saya tapi juga kepada teman-teman wartawan," pintanya depan Kapolres Nabire.
Degei juga berharap, handphone miliknya yang diambil oknum polisi agar segera dikembalikan.
"Saya harap, handphone saya yang tadi sempat dirampas, dikembalikan," tegasnya.(*)