CEPOSONLINE.CON, NABIRE- Setelah diresmikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada tanggal 23 November 2023, akhirnya Bandar Udara Douw Aturure Nabire akan resmi beroperasi Kamis, 22 Februari 2024.
Hal ini disampaikan Plt. Kepala UPBU Nabire, Jufripianto Pali saat melakukan Peninjauan Bandara bersama Pj. Gubernur Provinsi Papua Tengah, Ribka Haluk bersama Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Provinsi Papua Tengah di Bandar Udara Nabire, Selasa, (20/2).
Plt. Kepala UPBU Nabire, Jufripianto Pali mengatakan, Pihak Bandara bersama staff sudah sangat siap beroperasi di Bandar udara Douw Aturure yang baru pada tanggal 22 Februari 2024 Pukul 09:00 Pagi.
’’ Misalnya, kalau Wings berangkat diatas jam 9 pagi berarti mereka harus mendarat di Bandara baru dan selanjutnya operasional seperti itu, ’’ Kata Jufripianto.
Untuk kesiapan menurutnya, Pihak Bandara didukung pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Kabupaten Nabire telah siap untuk beroperasi.
Ketika ditanya soal Pesawat perintis, Plt. Kepala UPBU Nabire ini menjelaskan, Pesawat perintis di tanggal 22 Februari 2024 masih mendarat di bandara lama dan selanjutnya pada tanggal 23 Februari 2024 Pesawat perintis juga akan beroperasi di bandar udara Nabire yang baru.
’’ Di tanggal 22 Februari, ada pengoperasian dua bandara. Maka, Untuk Pesawat perintis, setelah mereka melakukan penerbangan dibawah jam 12 dari bandara lama dan saat landing terakhir akan kami arahkan mereka mendarat di Bandara baru sehingga seluruh operasional pesawat di tanggal 23 Februari akan beroperasi di bandar udara Douw Aturure yang baru,’’ Jelasnya.
Disinggung soal kesiapan fasilitas Bandara, Jufripianto mengungkapkan, segala kebutuhan untuk pengoperasian bandara baru sudah siap walau ada beberapa yang menjadi kendala.
’’ Untuk air bersih, jaringan internet, jaringan telekomunikasi pesawat semua siap digunakan. Yang menjadi kendala adalah jalan yang masih kerjakan (pengaspalan jalan),’’ ungkap Pali.
Ia juga menjelaskan, Pengoperasian Bandara baru tetap sama dengan pengoperasian Bandara lama hal itu dikarenakan belum ada maskapai yang mengajukan delay di bandara baru.
’’ Operasi tetap sama dengan bandara lama, hanya kami pindah tempat, ’’ kata Plt. Kepala UPBU Nabire.
Ia juga berharap, Pemerintah Provinsi dan seluruh Kabupaten di Papua Tengah dapat mendukung beberapa fasilitas yang menjadi kekurangan di bandara baru terutama pengaspalan jalan menuju bandara yang masih di Aspal. (*)