CEPOSONLINE.COM, NABIRE- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua Tengah melakukan study banding ke KPA Papua Selatan di Merauke untuk melihat, mendengar dan mengumpulkan data tentang gerakan penekanan jumlah penyebaran HIV AIDS sejak 1992-2023 yang dilakukan oleh KPA Merauke untuk menekan penyebaran HIV/AIDS.
Dalam study banding di Merauke, Senin-selasa (12-13/11) itu, KPA Provinsi Papua Tengah mendengar dan mengumpulkan data bagaimana progress KPA Merauke dalam penanganannya menekan pengembangan HIV AIDS di Kabupaten Merauke yang mencapai 2.793 kasus sejak tahun 1992-2023.
‘’ Disini, gerakan penanggulangan tak hanya dilakukan LSM dan KPA tetapi ada kebijakan diambil oleh pemerintah daerah untuk penanggulangan dengan mengeluarkan Peraturan daerah, pendirian pusat kesehatan reproduksi (PKR), ada pembentukan kelompok sosial di tingkat kampung, distrik dan sekolah-sekolah,’’ kata Ketua rombongan KPA Papua Tengah, Beny Degey, S.KM kepada ceposonline via seluler.
Menurutnya, Penanganan HIV/AIDS yang dilakukan KPA dan pemerintah Merauke selama ini sangat cocok untuk dipelajari dan dipedomani oleh KPA Provinsi Papua Tengah.
‘’ Ada niat baik Keterlibatan kelompok sosial dan pemerintah melakukan kerja sama untuk gerakan penyelamatan masyarakat dari bahaya HIV-AIDS,’’ katanya.
Sementara itu Ketua harian KPA Papua Tengah, Yerison Tebai menjelaskan, Badan pengurus KPA Provinsi Papua Tengah melakukan kunjungan ke KPA Kabupaten Merauke sebelum KPA Papua Tengah menggelar rapat kerja dengan tujuan pengurus KPA Papua Tengah melihat dan mendengar lansung pencapaian yang dilakukan oleh KPA Kabupaten Merauke dalam menekan lajunya kasus HIV/AIDS yang sempat berada di urutan pertama beberapa tahun lalu.
‘’ Kami kirim badan pengurus ke KPA Merauke untuk melihat dan mempelajari langkah-langkah yang dilakukan KPA Kabupaten Meraukedi tahun-tahun lalu karena menurut kami mereka berhasil menekan lajunya kasus HIV/AIDS di Merauke dan kembali memaksimalkan kerja-kerja KPA Papua Tengah dalam pembahasan rapat kerja pada bulan Januari nanti,’’ ujar Tebai.
Disisi lain, pihaknya melakukan study banding ke Merauke karena sejauh ini KPA Kabupaten Merauke menjadi kabupaten percontohan memerangi kasus HIV/AIDS padahal seperti yang kami ketahui, Merauke merupakan pintu masuk HIV/AIDS puluhan tahun lalu.
‘’ Seperti Merauke pernah berada di Tingkat pertama, saat ini kami Papua Tengah juga berada di Tingkat pertama (zona merah) sehingga seperti apa metode yang sudah diterapkan untuk perangi HIV/AIDS itu juga yang akan menjadi poin-poin dalam perangi HIV/AIDS di Papua Tengah dan wujudkan Papua Tengah yang sehat,’’ katanya.
Sekertaris KPA Kab. Merauke,Damario Sriyono, menambahkan, pada prinsipnya KPA Merauke dengan senang hati menerima kunjungan studi banding yang dilakukan KPA Provinsi Papua Tengah di KPA Kabupaten Merauke.
‘’ KPA Merauke berikan apresiasi pada PJ.Gubernur Papua Tengah,Dr, Ribka Haluk yang dengan sigap membentuk KPA Provinsi dibandingkan Provinsi otonom lain di Papua. Sikap PJ.Gubernur adalah jawaban untuk penangulangan HIV AIDS agar masyarakat diselamatkan melalui gerakan KPA Provinsi Tengah yang sudah dibentuk,’’ pungkasnya.
Lanjutnya, Apabila KPA Merauke dijadikan pusat rujukan Penangulangan HIV AIDS di Papua maka KPA Merauke siap secara materi dan membagi ilmu perangi HIV/AIDS. (*)