Dengan semangat yang tinggi, Irfan pun meminangnya untuk dipersiapkan sebagai Guide. Pinangan itu pun diterima. Dari situ, Betho belajar, berusaha dan berhasil menginjakkan kaki di gunung tertinggi tersebut.
"Kebetulan saya bertemu Bang Irfan, karena kebetulan beliau melihat kami anak-anak lokal juga dan beliau juga punya bendera (jasa operator) lokal juga akhirnya kami bergabung. Kami sekitar 20 orang, beliau (Irfan) sempat support kita untuk gabung. Jadi kemarin tanggal 15 November saya dengan Simon Beanal berhasil summit di ketinggian 4.884 MDPL," kata Betho.
Betho mengatakan, mendaki ke Puncak Cartensz membutuhkan kemampuan dalam memanjat dan mengelola tali-temali.
Sebab, untuk menuju ke puncak seorang pendaki akan melalui medan dengan tingkat kesulitan yang hampir komplit. Mulai dari jarak hiking yang lebih pendek, jalur curam dan berbatu, medan tebing yang memaksa setiap pendaki harus bisa menggunakan tali temali, memanjat dan menghindari resiko jatuhnya bebatuan ditambah kondisi cuaca yang selalu berubah-ubah.
Keberhasilan Betho dan Simon sampai di puncak tertinggi itu tentu tidak terlepas dari kerja sama tim yang sangat epik, juga tidak terlepas dari dorongan PT. Tropis Cartensz Jaya.
Betho pun berterima kasih kepada semua pihak yang teribat serta bekerja sama dalam pendakian tersebut.
Betho mengatakan, saat ini mereka teah membentuk operator lokal yang akan menjadi rumah bagi para generasi muda di bawah kaki gunung Cartensz untuk mengelola wisata pendakian itu.
Betho menerangkan, jasa operator pendakian yang diberi nama Treking Beanal Nemangkawi Ningok ini akan berjala berdampingan dengan PT. Tropis Cartensz Jaya dalam mengelola wisata pendakian ke Puncak Cartensz.