• Senin, 22 Desember 2025

Lebih dari Sekadar Pameran, Mimika Photo Exhibition Menyiratkan Nilai Sejarah Ratusan Tahun Lalu

Photo Author
- Sabtu, 11 Oktober 2025 | 17:04 WIB
Mimika Photo Ekshibition 2025. (Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun).
Mimika Photo Ekshibition 2025. (Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun).

“Makanya kita undang sekolah-sekolah itu datang supaya mereka bisa lihat oh ternyata ada banyak hal yang mungkin mereka tidak dapatkan di sekolah,” ujarnya.

Sevianto mengambil contoh dua ikon besar di Kabupaten Mimika seperti nama Mozes Kilangin yang kemudian diabadikan sebagai nama bandara di Timika dan Yohanis Kapiyau yang diabadikan sebagai nama Pangkalan TNI Angkatan Udara di Timika.

“Dua landmark besar di Timika itu orang bahkan tidak tahu Mozes Kilangin itu yang mana. Padahal dia menjadi ikon besar menjadi nama bandara Mozes Kilangin Timika. Kemudian yang kedua Lanud Yohanis Kapiyausiapa yang tahu Yohanis kapiyau itu yang mana dan siapa dia? Nah, itu yang coba kita beritahu kepada kita punya generasi bahwa kita punya orang, tokoh-tokoh besar punya peran, punya sejarah bagi daerah ini,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, ikon lainnya tentang Kabupaten Mimika seperti Bundaran Timika Indah menurutnya banyak orang yang hingga kini belum tahu mengapa bundaran itu didirikan.

Ia menjelaskan, Bundaran Timika Indah yang dahulu dikenal dengan nama Bundaran Eme Neme Yauware yang artinya “Bersatu, Bersaudara, Membangun” dulunya didirikan sebagai simbol dari perdamaian.

“Karena Mimika dilanda konflik berkepanjangan sehingga, dibuatlah tugu (Bundaran Timika Indah) tersebut sebagai tugu perdamaian Timika,” katanya.

Menurut Seviato, sejarah yang ditulis bisa saja berubah suatu-waktu akibat ulah dari tangan-tangan manusia dan bisa saja menghilangkan esensinya.akan tetapi, jika divisualisasikan maka sejarah tersebut akan abadi.

Sebab, potret tentang suatu kejadian bisa menceritakan sejarah dari keaddaan atau situasi yang sedang terjadi dan dapat disimpan untuk dikenang sepanjang masa.

“Sejarah kalau ditulis, tulisan it bisa berubah, bisa diedit. Tetapi kalau fotografi, dia adalah gambar yang bercerita sejarah,” jelasnya.

“Fotografi itu adalah visual yang bisa berbicara lebih kuat daripada kata-kata. Itu makna dari fotografi yang sesungguhnya,” tegasnya.

Langkah PFI Kota Timika Untuk Tetap Melestarikan Sejarah Mimika
Sevianto mengatakan, Bupati Mimika Johannes Rettob telah memberikan lampu hijau bagi PFI Kota Timika untuk hajat tersebut, bahwa Pemerintah Kabupaten Mimika berencana membangun museum untuk mengabadikan sejarah tentang perjalanan tanah ini besera adat dan budayanya.

Bupati Johannes bahkan menantang PFI Kota Timika untuk menindaklanjuti hal ini dengan mengumpulkan kepingan sejarah yang belum ditemukan dan dihadirkan dalam pameran tersebut untuk dimuseumkan.

Ke depan, kata Sevianto apabila hal ini diseriusi oleh pemerintah daerah maka pihaknya akan memulai ekspedisi untuk mencari dan menelusuri semua puzle-puzle sejarah dan dikumpulkan menjadi satu kesatuan hingga dijadikan suatu cerita yang utuh.

“Kalau memang pemetrintah serius ini bahkan kita akan bentuk sebuah visual cerit panjang yang lengkap dalam sebuah museum. Kemarin bapak bupati sampaikan bahwa akan bangun museum tapi harus dapat semua fotonya dulu,” kata Sevianto.

“Karena itu kami merasa tertantang juga untuk kita bisa dapatkan ini karena memang kami juga sepakat bahwa seperti pak bupati sampaikan sejarah itu tidak bisa dipotong-potong, akan ada protes kok cuman ini yang diangkat, masih ada ini, oleh karena itu kami akan membuka ekspedisi dan mencari tahu saat itu siapa saja yang menjadi bagian dari sejarah, setidaknya semua aspek itu terpenuhi,” pungkasnya. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Mimika, Harga Daging Babi Turun Jelang Nataru

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:24 WIB

Polres Mimika Musnahkan Sabu dan Ganja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:55 WIB
X