Kelompok ini pada Juli 2025 Timika mengalami inflasi y-on-y sebesar 4,74 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 112,34 pada Juli 2024 menjadi 117,67 pada Juli 2025.
Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y tertinggi, yaitu subkelompok rokok dan tembakau sebesar 8,39 persen dan terendah yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 1,84 persen.
Subkelompok minuman beralkohol tidak mengalami perubahan. Kelompok ini pada Juli 2025 memberikan andil inflasi y-on-y sebesar 2,09 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y yaitu: daging babi sebesar 1,17 persen; minyak goreng sebesar 0,24 persen; Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar 0,23 persen; tauge/kecambah sebesar 0,10 persen; tomat sebesar 0,09 persen; gula pasir sebesar 0,08 persen; donat, Sigaret Kretek Tangan (SKT), dan pisang masing-masing sebesar 0,07 persen; Sigaret Putih Mesin (SPM) sebesar 0,05 persen; beras, kopi bubuk, daging sapi, kue basah, dan daun bawang masing-masing sebesar 0,04 persen; serta jeruk, ikan mumar, bawang merah, ketela pohon, dan kacang panjang masing-masing sebesar 0,03 persen.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi y-on-y yaitu: bawang putih dan ikan bawal masing-masing sebesar 0,11 persen; cabai rawit dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,09 persen; terong sebesar 0,05 persen; ikan mujair, cabai merah, dan wortel masing-masing sebesar 0,04 persen; buncis, labu siam/jipang, dan susu bubuk untuk bayi masing-masing sebesar 0,02 persen; serta pepaya, tempe, kol putih/kubis, susu bubuk, kangkung, ikan asin teri, kentang, jagung manis, dan ikan kakap merah masing-masing sebesar 0,01 persen. Kelompok ini pada Juli 2025 memberikan andil inflasi m-to-m sebesar 0,35 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m, yaitu: cabai rawitsebesar 0,14 persen; beras sebesar 0,10 persen; tomat sebesar 0,09 persen; ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,06; terong sebesar 0,05 persen; bawang merah dan minyak goreng masingmasing sebesar 0,04 persen; daun bawang sebesar 0,03 persen; Sigaret Kretek Mesin (SKM), ketimun, jagung manis, tauge/kecambah masing-masing sebesar 0,02 persen; serta kangkung, telur ayam kampung, daging ayam ras masing-masing sebesar 0,01 persen.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi m-to-m, yaitu: bawang putih sebesar 0,12 persen; ikan bawal sebesar 0,09 persen; tempe, tahu mentah, dan wortel masing-masing sebesar 0,03 persen; serta ikan kakap merah sebesar 0,01 persen.
Pakaian dan Alas Kaki
Kelompok ini pada Juli 2025 di Timika mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,66 persen atau terjadi penurunan indeks dari 101,09 pada Juli 2024 menjadi 100,42 pada Juli 2025.
Subkelompok pada kelompok ini yang mengalami deflasi y-on-y, yaitu subkelompok pakaian sebesar 0,93 persen dan subkelompok yang mengalami inflasi yaitu alas kaki sebesar 0,29 persen. Kelompok ini pada Juli 2025 memberikan andil deflasi y-on-y sebesar 0,02 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu: celana pendek pria sebesar 0,02 persen. Sementara kelompok ini pada Juli 2025 tidak memberikan andil/sumbangan yang signifikan terhadap inflasi/deflasi m-to-m.
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga
Kelompok ini pada Juli 2025 di Timika mengalami inflasi y-on-y sebesar 0,13 persen atau terjadi penurunan indeks dari 104,15 pada Juli 2024 menjadi 104,29 pada Juli 2025.
Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y, yaitu subkelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan sebesar 1,37 persen. Sementara subkelompok listrik dan bahan bakar rumah tangga, serta subkelompok sewa dan kontrak rumah tangga tidak mengalami perubahan.
Kelompok ini pada Juli 2025 memberikan andil terhadap inflasi y-on-y sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y, yaitu kayu balokan sebesar 0,02 persen. Sementara kelompok ini pada Juli 2025 tidak memberikan andil yang signifikan terhadap inflasi/deflasi m-to-m.
Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga.