CEPOSONLINE.COM, MIMIKA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika mencatat, pada Juli 2025 terjadi inflasi Year on Year (y-on-y) sebsar 3,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,66.
Data ini berasal dari berita resmi statistik (BRS) yang diterbitkan BPS Kabupaten Mimika, 1 Agustus 2025 yang diterima media ini, Jumat (8/8/2025).
Kepala BPS Kabupaten Mimika, Ouceu Satyadipura, menerangkan bahwa perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2025 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Mimika, pada Juli 2025 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,16 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 109,21 pada Juli 2024 menjadi 112,66 pada Juli 2025. Tingkat deflasi m-to-m sebesar 0,23 persen, aedangkan tingkat inflasi y-to-d sebesar 1,93 persen.
Kata Ouceu, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,74 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,13 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,61 persen; kelompok kesehatan sebesar 4,32 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,07 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 6,67 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 11,53 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,66 persen; kelompok transportasi sebesar 1,34 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen; serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,14 persen,” jelas Ouceu.
Lanjut dikatakan, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada Juli 2025, antara lain: daging babi, emas perhiasan, minyak goreng, Sigaret Kretek Mesin (SKM), nasi dengan lauk, tarif laboratorium, tauge/kecambah, tomat, gula pasir, donat, Sigaret Kretek Tangan (SKT), pisang, Sigaret Putih Mesin (SPM), mobil, beras, kopi bubuk, daging sapi, kue basah, daun bawang, dan ikan mumar.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi y-on-y antara lain: angkutan udara, bawang putih, ikan bawal, cabai rawit, telur ayam ras, terong, ikan mujair, cabai merah, wortel, bensin, buncis, celana pendek pria, labu siam/jipang, susu bubuk untuk bayi, pepaya, tempe, kol putih/kubis, obat penurun panas, susu bubuk, dan parfum.
Lalu, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m, antara lain: cabai rawit, beras, tomat, ikan cakalang/ikan sisik, terong, bawang merah, minyak goreng, daun bawang, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ketimun, jagung manis, bensin, tauge/kecambah, kangkung, telur ayam kampung, dan daging ayam ras.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi m-to-m pada Juli 2025, antara lain: angkutan udara, bawang putih, ikan bawal, tempe, tahu mentah, wortel, emas perhiasan, dan ikan kakap merah.
Pada Juli 2025, kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi y-on-y yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,25 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,76 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi y-on-y, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen; kelompok transportasi sebesar 0,12 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
Sedangkan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, serta kelompok pendidikan tidak memberikan andil yang signifikan terhadap inflasi/deflasi y-on-y.
Makanan, Minuman, dan Tembakau