Sementara itu, seorang tokoh perempuan, Agustina Yatanea saat berorasi menyampaikan bahwa dirinya telah banyak menelan asam garam selama berjuang untuk perempuan-perempuan Papua, khususnya di Mimika.
Oleh karena itu, mereka meminta agar adanya keterbukaan terkait penetapan kursi anggota DPRK jalur otonomi khusus (Otsus) yang dinilai tidak memenuhi unsur kriteria khusus di mana diduga adanya permainan oknum-oknum tertentu.
“Negara harus tau perjuangan perempuan Papua di atas tanah ini, kami perempuan Papua dan generasi peneruslah yang harus berdiri di atas tanah sendiri,” ujarnya.
Baca Juga: Disnakertrans: Generasi OAP Harus Jadi Pengusaha Sukses di Mimika
Untuk diketahui, proses seleksi DPRK Kabupaten Mimika telah melalui tahapan seleksi dan sudah ada 9 nama yang ditetapkan namun masih dalam masa sanggah.
Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak-pihak terkait mengenai penetapan 9 nama tersebut. (*)