CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Sekelompok mama-mama dari suku Amungme dan Kamoro yang mengatasnamakan tokoh perempuan dan aktivis Mimika menggeruduk kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin (2/12/2024).
Aksi tersebut digelar dalam rangka menuntut transparan Panitia Seleksi (Pansel) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRD) dalam penetapan DPRK Kabupaten Mimika periode 2024 - 2029.
Diduga, setelah proses seleksi yang dilaksanakan oleh Pandel DPRK, nama-nama yang terpilih justru tidak memenuhi kriteria khusus.
Baca Juga: Defisit APBD 2025 Biak Numfor Capai Rp 73,3 Miliar
Pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, dalam aksi tersebut, mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Tagih Janii Pansel, kami pilih perempuan yang bisa balik meja, kami pilih perempuan yang punya rekam jejak di lapangan”.
Adapun spanduk lainnya bertuliskan “Keterwakilan perempuan Amungme - Kamoro dalam DPRK Mimika tidak memenuhi syarat khusus”.
Massa aksi juga menilai bahwa sikap Pansel DPRK Timika tidak profesional karena tidak komitmen dengan penjelasan pada saat sosialisasi.
Pansel juga dinilai tidak memperhatikan kriteria khusus terkait perwakilan perempuan Amungme dan Kamoro saat proses seleksi berlangsung.
“Kita sudah lihat ada oknum-oknum yang bermain di situ,” kata Koordinator Lapangan (Koorlap) Aksi, Adolvina Kum, saat berorasi.
Massa dalam aksi tersebut juga menuntut untuk bertemu dengan para pejabat daerah seperti Pj Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito, Pj Sekda Mimika, Petrus Yumte dan Kaban Kesbangpol Kabupaten Mimika, Yan Slamet Purba untuk memberi penjelasan.
Mereka ingin Pj Bupati, Pj Sekda dan juga Kaban Kesbangpol meninjau ulang SK Nomor 45 tentang mekanisme pengangkatan DPRK.
“Panggil Pj Bupati itu keluar supaya ketemu kami, ini mama-mama yang datang,” kata seorang orator lainnya.