CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Pada 27 Desember 1949, kedaulatan Indonesia resmi diakui.
Demikian, kewenangan residensi Nugini, termasuk sebagai HGB (Hoofd van het Gewestelijk Bestuur) atau kepala pemerintahan wilayah administratif, tertuang dengan jabatan baru menjadi Gubernur Nugini Belanda.
Gubernemen Nugini Belanda ini beribukota di Hollandia yang kini dikenal Kota Jayapura.
Dalam membangun fisik Kota Hollandia, Belanda melanjutkan pekerjaan yang telah dirintis oleh tentara Jepang dan Sekutu di masa perang.
Gubernur Nugini Belanda mempekerjakan tukang bangunan dari Pulau Biak dan penduduk sekitar Jayapura.
Satu pekerjaan di antaranya menata kembali “dok-dok” yang dulunya dibangun tentara Sekutu di bawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur.
Dewasa ini, toponim dock atau dok masih digunakan.
Lokasinya tertelak di Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura.
Dok-dok ini dapat disusuri mulai dari Kantor Gubernur Papua (Dok 2) hingga ke Pasar Ikan Dok 9.
Jika kini umumnya diketahui ada 9 dok, nyatanya Sekutu membangun sebanyak 11 dok di wilayah Noordwijk (utara) dari Hollandia Haven (Kota Jayapura).
Dari 11 dok ini, dua milik Angkatan Laut, yakni Werf dan Base G.
Sedangkan 9 dok lainnya milik Angkatan Darat yang diberi nama secara terpisah menurut nomor urut.
Baca Juga: SEJARAH KOTA JAYAPURA: Dikenang sebagai Hollandia, Terkenal sebagai Hongkong Indonesia
Baca Juga: Ini Satu-satunya Anak Papua di Timnas Indonesia Besutan Patrick Kluivert