CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Menjelang perayaan Natal 2025 dan menyambut tahun baru 2026, stok daging Babi (B2) di Kota Jayapura mengalami penurunan. Akibatnya harga daging Babi di beberapa pasar tradisional di Kota Jayapura mengalami lonjakan yang signifikan.
Berdasarkan pantauan Cenderawasih Pos di Pasar Youtefa, Selasa (15/12/2025) menunjukkan harga per kilogram yang sebelumnya berada di kisaran Rp120.000-150.000 pada Oktober, kini meroket menjadi Rp 190.000 hingga Rp 200.000 per kilogram.
Yustus Rahabia (52) seorang pedagang daging Babi di Pasar Youtefa mengakui bahwa kenaikan ini terjadi secara bertahap sejak awal November dan puncaknya pada Desember.
“Memang saat ini daging babi lagi mahal. Kami pun tidak bisa berbuat banyak karena harga dari pemasok sudah naik," kata Yustus kepada Cenderawasih Pos, Senin (15/12).
Ungkapnya, harga daging Babi naik karena stok daging babi di Kota Jayapura mengalami kekurangan. Kondisi ini membuat para pedagang harus tetap membeli daging babi dengan harga yang sangat fantastis yakni Rp 15-17 juta per ekor.
Meskipun begitu kata Yustus antusias masyarakat kota Jayapura dalam membeli B2 masih tinggi meski daging babi naik. Bahkan satu hari pihaknya dapat menghabiskan satu hingga dua ekor babi.
Hal ini dibuktikan suasana di area pasar pada, Senin (15/12) pagi jelang siang, pukul 10:00 WIT, tampak ramai.
Para penjual tampak sibuk menjajakan jualannya.
Ada yang terlihat melayani pembeli yang datang. Sementara beberapa warga juga terlihat berada di sekitar area lapak penjual.
Sementara itu, Yoel (47) salah seorang pembeli yang ditemui di lokasi mengungkapkan bahwa meskipun harga sudah tinggi, kebutuhan menjelang Natal membuat dirinya tetap membeli.
“Mau bagaimana lagi, harus beli karena kebutuhan. Tapi kami berharap pemerintah bisa turun tangan supaya harga barang lain tidak ikut naik seperti daging babi,” ungkapnya.
Di satu sisi, warga khawatir kenaikan harga daging babi akan diikuti komoditas lain menjelang Natal dan Tahun Baru.
Karena itu, masyarakat berharap pemerintah daerah segera melakukan langkah pengawasan, operasi pasar, dan koordinasi dengan distributor untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok selama perayaan akhir tahun. (*)