CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Pernyataan dari pelaku pencabulan yang dilakukan MA terhadap lima siswa pondok pesantren (Ponpes) di Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, akhirnya mendapat klarifikasi dari pihak Ponpes.
Diketahui, sebelumnya terjadi pencabulan terhadap 5 orang siswa ponpes di Kota Jayapura.
Aksi cabul tersebut dilakukan MA, guru atau pengajar di ponpes.
Baca Juga: Terbanyak Pelanggaran Asusila
Namun, kini terungkap bahwa MA ternyata bukanlah guru atau pengajar ponpes.
Hal ini ditegaskan Humas Pondok Pesantren, Hirwan, kepada wartawan, Sabtu (25/5/2024).
Pasalnya sejak 2016 hingga saat ini tidak satupun nama MA teregister sebagai tenaga pengajar.
"Saya sudah 7 tahun disini tidak ada namanya MA.”
“Ia bisa masuk di lingkungan ponpes mungkin karena sering salat berjamaah, bahkan kadang sorenya ikut bermain bola dengan anak - anak," ungkap Hirwan, Humas Pondok Pesantren kepada wartawan di aula pondok, Sabtu (25/5/2024).
Dikatakan dari pengakuan MA ini cukup berdampak pada ponpes sebab meski bukan tenaga pengajar disini namun kebanyakan warga lebih mengetahui ponpes yang menjadi tempat kejadian.
"Tindakan tersebut sangat mencederai kami sebab ia tidak pernah mengajar.”
“Jadi kami juga kaget kok akhirnya seperti ini apalagi kami sudah mengenal yang bersangkutan setahun terakhir dan selalu ibadah bersama," bebernya.
Baca Juga: Diduga Lakukan Tindakan Asusila, Dua Oknum TNI AD Ditahan di Pomdam XVII/Cenderawasih