features

Sinergi Dalam Filosofi Menuju Indonesia Sejahtera

Rabu, 29 Oktober 2025 | 20:10 WIB
Yosua Noak Douw, Doktor lulusan Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua

Tanpa olah rasa, pembangunan hanya melahirkan masyarakat individualistik dan materialistik; berlimpah harta tetapi miskin empati dan rapuh dalam persatuan. Karena itu olah rasa harus diarusutamakan dalam kebijakan pembangunan, terutama dalam masyarakat plural seperti Indonesia.

Sehat untuk Tetap Produktif

Bangsa besar ditopang oleh warga yang sehat, kuat, dan berdisiplin. Olahraga memperkuat ketahanan fisik dan mental untuk bekerja dan berkarya. Indonesia membutuhkan paling kurang beberapa aspek penting. 

Pertama, masyarakat aktif bergerak dan menjaga pola hidup sehat. Kedua, akses olahraga yang merata sampai desa-desa. Ketiga, pembinaan atlet nasional untuk prestasi dunia.

Mengapa? Investasi kesehatan bukan biaya entah mahal atau murah meriah tetapi garansi produktivitas. Negara yang rakyatnya sakit-sakitan tidak mungkin sejahtera. Ketiga pilar ini harus bergerak bersama; tidak bergerak parsial namun holistik. Tidak lagi terpisah menjadi program sektoral yang tumpang tindih antara pusat dan daerah.

Pemerintah pusat menetapkan kebijakan nasional. Pemerintah daerah menerjemahkan sesuai karakter wilayahnya. Sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil menjadi motor inovasi dan pendamping lapangan. Jika olah pikir adalah strategi, olah rasa adalah nilai, dan olahraga adalah energi, sinergi adalah mesin penggeraknya.

Kita ambil satu program nasional yang sedang menjadi prioritas: pengentasan stunting. Olah pikir menyentuh aspek edukasi gizi, riset pangan lokal bergizi hingga inovasi dapur sehat. Program ini menjadi bagian tak terpisahkan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Dinas Pendidikan.

Sedangkan olah rasa menyentuh aspek pendampingan keluarga, gerakan solidaritas hingga kampanye sosial. Olah rasa berhubungan erat dengan Program Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Dinas Sosial, Gereja hingga organisasi kemasyarakatan (ormas).

Berikut olahraga terkait aktivitas fisik ibu hamil dan balita, sanitasi, dan PHBS, misalnya. Olahraga terkait dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Pemuda Olahraga, komunitas lokal, dan lain-lain. Ketika semua bergerak padu, hasilnya nyata. Itulah makna gotong royong dalam pembangunan.

Perspektif Papua Pegunungan

Sebagai putra gunung di wilayah yang telah menjadi Provinsi Papua Pegunungan, penulis melihat tantangan pembangunan di wilayah sangat khas. Pertama, harga barang tertinggi di Indonesia karena ketergantungan pada transportasi udara. Kedua, wilayah luas dengan akses jalan sangat terbatas.

Ketiga, pendidikan dan kesehatan masih menghadapi kesenjangan SDM dan fasilitas. Keempat, tantangan hak ulayat yang memengaruhi kecepatan pembangunan. Namun, Papua memiliki modal besar. Pertama, sumber daya alam melimpah. Kedua, budaya kuat dan kohesif. Ketiaga, generasi muda yang haus ilmu dan perubahan. 

Olah pikir dapat mengangkat kualitas pendidikan dan ekonomi lokal berbasis potensi kampung. Olah rasa dapat menjaga harmonisasi adat dan pembangunan modern secara bermartabat. Olah raga dapat memperkuat generasi muda agar menjadi bangsa yang tidak lagi menjadi penonton, tetapi pemimpin di rumahnya sendiri.

Dengan sinergi pusat–daerah, Papua Pegunungan bukan lagi wilayah tertinggal, melainkan salah satu lokomotif kemajuan Indonesia timur. Menuju Indonesia Emas bukan sekadar ekonomi tumbuh dan infrastruktur menjulang. Kemakmuran sejati adalah ketika semua anak bangsa mendapatkan pendidikan yang memerdekakan pikiran.

Setiap manusia Indonesia menghargai sesamanya dan menjaga harmoni. Seluruh rakyat hidup sehat, berdaya, dan produktif. Olah pikir melahirkan kecerdasan, olah rasa melahirkan kemanusiaan, dan olah raga melahirkan ketangguhan.

Halaman:

Tags

Terkini

Melindungi Hak Ulayat Masyarakat Adat Waropen Papua

Selasa, 25 November 2025 | 15:54 WIB

Garis Depan! Noval Monim Nakes di Negeri Tapal Batas

Rabu, 19 November 2025 | 20:48 WIB

Sinergi Dalam Filosofi Menuju Indonesia Sejahtera

Rabu, 29 Oktober 2025 | 20:10 WIB

Menyusuri Jalan Luka Menuju Negeri Seribu Ombak

Rabu, 23 April 2025 | 20:39 WIB