features

Eks Lokasi Prostitusi Tanjung Elmo: Dari Gemerlap, Kini Sunyi Seperti Kuburan

Kamis, 28 Agustus 2025 | 14:32 WIB
Nano ketika memperlihat bangunan musala yang ada di lokasi eks prostitusi Tanjung Elmo, Sentani, yang masih tersisa walaupun sebagian sudah hancur, Kamis (28/8).(CEPOSONLINE.COM/PRIYADI)

Kini, dari kemegahan yang tersisa hanya puing-puing bangunan, sebuah mushola kecil, dan beberapa rumah seadanya.

“Sejak semua dibongkar, saya kerja serabutan. Kadang jadi buruh bangunan, kadang menanam apa adanya di sini,” kata Nano dengan suara lirih.

Diakui pria yang berbadan tegap penuh bulu dada di tubuh, Tanjung Elmo yang dulu gemerlap kini berubah wajah.

“Saat malam, tempat ini seperti kuburan. Sepi sekali. Kadang saya dengar suara bayi menangis, atau ada makhluk lewat. Mungkin karena dulu ada yang pakai ilmu pengasihan untuk menarik pelanggan, lalu ditinggalkan begitu saja saat tempat ini ditutup,” tutur Nano.

Tak hanya itu, binatang buas pun sering muncul. Ular piton, patola, bahkan hewan liar lain kerap melintas di jalan yang semakin gelap. Warga pun memilih tak keluar malam.

Nano berharap, suatu hari Tanjung Elmo bisa bangkit kembali dengan wajah baru. “Kalau ada pengusaha yang mau beli tanah ini dan dijadikan hotel atau tempat wisata, tentu lebih baik. Jangan biarkan tempat ini terbengkalai seperti sekarang. Pemerintah dulu janji akan buat kawasan hijau atau wisata, tapi sampai sekarang tidak ada,” keluhnya.

Nano menyadari Tanjung Elmo adalah cerita tentang dua wajah kehidupan gemerlap hiburan malam yang berakhir dengan kehancuran, dan janji pembangunan yang tertinggal jadi angin lalu. Kini, kawasan itu hanya jadi saksi bisu tentang sebuah era yang pernah ada, dan harapan yang masih menunggu untuk diwujudkan.

“Bagi orang yang pernah ke sini, Tanjung Elmo akan selalu dikenang. Apakah ingin melampiaskan hasratnya, bercerita, kumpul sambil minum atau ngopi,”

“Tapi harapan kami, jangan biarkan tempat ini hanya jadi cerita sejarah. Biarlah suatu saat bisa berubah jadi tempat yang memberi manfaat untuk masyarakat,” tutup Nano.(*)

Halaman:

Tags

Terkini

Melindungi Hak Ulayat Masyarakat Adat Waropen Papua

Selasa, 25 November 2025 | 15:54 WIB

Garis Depan! Noval Monim Nakes di Negeri Tapal Batas

Rabu, 19 November 2025 | 20:48 WIB

Sinergi Dalam Filosofi Menuju Indonesia Sejahtera

Rabu, 29 Oktober 2025 | 20:10 WIB

Menyusuri Jalan Luka Menuju Negeri Seribu Ombak

Rabu, 23 April 2025 | 20:39 WIB