JAYAPURA - Terbakarnya Kapal Pengangkut BBM Pertamina, di Wilayah Perairan Sorong, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menjamin stok BBM tidak terpengaruh dan tetap aman.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengatakan, insiden kecelakaan kapal pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) yaitu Kapal SPOB Sinar Bintuni milik PT. Teluk Sinar Bintuni disebabkan oleh Kapal Perintis KM 03 yang menabrak Kapal SPOB Sinar Bintuni di Seget, Wilayah Perairan Sorong.
Diungkapkan, insiden kecelakaan kapal pengangkut BBM ini terjadi pada Sabtu (12/8) 2023 pukul 02.30 WIT.
Lanjutnya, kapal itu tercatat membawa muatan BBM yang akan di supply ke SPBU Kompak Teluk Bintuni.
"Sedianya akan dilakukan penyaluran ke SPBU Kompak Teluk Bintuni, dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa, "ujarnya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Kamis (17/8) kemarin.
Lanjutnya, meski tidak ada korban jiwa dalam Insiden tersebut, pihaknya tetap lakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan semuanya agar lebih jelas.
Selanjutnya, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui tim yang ada di lokasi kejadian sedang melakukan pengecekan apakah terdapat tumpahan minyak disekitar lokasi.
“Saat ini tim kami yang berada di lokasi kejadian sedang melakukan cross check apakah terdapat tumpahan minyak atau tidak, agar kami bisa melakukan tindakan selanjutnya jika benar terdapat tumpahan minyak di sekitar lokasi,” ujar Edi.
Upaya selanjutnya yang dilakukan Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku agar supply BBM tetap berjalan dengan lancar adalah dengan menyiapkan kapal pengganti supply BBM ke SPBU Kompak di Teluk Bintuni.
“Saat ini kami menyiapkan kapal pengganti untuk tetap menyalurkan BBM ke titik tujuan sehingga distribusi BBM tetap berjalan,” jelasnya.
Edi menambahkan, stok BBM untuk masyarakat dalam kondisi aman, dengan rata-rata ketahanan stok bertahan hingga 12 hari ke depan. Pertamina juga menjamin kelancaran pendistribusian BBM kepada masyarakat di wilayah tersebut.
“Kami harap masyarakat tetap tenang, karena ketahanan stok masih dalam taraf aman hingga 12 hari ke depan, jadi tidak perlu khawatir,” tandasnya.
Edi memastikan penyaluran tetap berjalan sampai ke titik penyaluran BBM.
“Kami sebagai garda terdepan dalam penyaluran BBM selalu berupaya optimal memastikan penyaluran berjalan sampai dapat dinikmati oleh masyarakat khususnya yang ada di wilayah Papua-Maluku,” pungkasnya. (ana/ary)