• Senin, 22 Desember 2025

Pemkab Mimika Bersama PTFI Tinjau Kawasan Rawan Longsor Kampung Banti

Photo Author
- Minggu, 7 Juli 2024 | 01:23 WIB
Kadis PUPR dan Plt Kepala BPBD Mimika bersama dengan tim PTFI, saat melakukan monitoring di Kampung Waa/Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Jumat (5/7/2024).  (PTFI for Cepos)
Kadis PUPR dan Plt Kepala BPBD Mimika bersama dengan tim PTFI, saat melakukan monitoring di Kampung Waa/Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Jumat (5/7/2024). (PTFI for Cepos)

CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) meninjau kawasan rawan bencana tanah longsor di Kampung Waa/Banti, Distrik Tembagapura, Jumat (05/07/2024).

Untuk diketahui, pada tanggal 4 Mei 2024 lalu terjadi bencana longsor akibat curah hujan yang tinggi di kampung Waa/Banti, Distrik Tembagapura.

Akibatnya, jalan dan jembatan di Kampung Waa/Banti mengalami rusak berat sehingga harus diperbaiki.

“Jadi kita ke sana mengidentifikasi apa saja yang harus dilakukan usai longsor pada 4 Mei lalu, kemudian kita lihat apa yang perlu diperbaiki agar mengantisipasi hal itu tidak terulang kembali,” kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mimika Dominggus Robert Mayaut dalam keterangan tertulis yang diterima Cenderawasih Pos, Sabtu (06/07/2024).

Dominggus melanjutkan, kunjungan tersebut dilakukan menindaklanjuti arahan Bupati Mimika yang menginstruksikan Dinas PUPR bersama BPBD Mimika meninjau lokasi longsor.

Dominggus mengatakan setelah meninjau kawasan rawan longsor di Kampung Banti, pihaknya melihat
PTFI telah melakukan upaya antisipasi dan pencegahan sementara.

Selanjutnya pemerintah daerah akan melakukan langkah pencegahan tanah longsor termasuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

“Kita lihat perlu adanya normalisasi di sungai, namun memang perlu sosialisasi kepada masyarakat yang
ada di jalur sungai tersebut, kita tidak bisa lakukan normalisasi apabila ada aktifitas di sana,” kata
Dominggus.

Setelah kunjungan dan peninjauan lokasi, hasilnya akan dilaporkan kepada m Bupati Mimika, Johannes Rettob, untuk menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh pemerintah daerah bersama pihak terkait.

Kemudian, Plt Kepala BPBD Kabupaten Mimika Moses Yarangga mengatakan, kunjungan ini juga merupakan bentuk sosialisasi mengenai bahaya longsor kepada masyarakat.

Moses menjelaskan, sosialisasi dilakukan untuk melindungi masyarakat, baik penduduk asli Banti maupun masyarakat non-Papua yang beraktivitas di area tersebut dari potensi bencana.

"Situasi dan kondisi di areal Banti sangat terjal, sehingga ketika hujan turun, longsor mudah terjadi. BPBD bertugas memberikan informasi lebih awal, sosialisasi, dan mitigasi sebelum bencana terjadi," ujar Moses.

Kata Mozes, sosialisasi antara lain tentang bagaimana masyarakat dapat melakukan mitigasi bencana longsor.

Selain itu, rencananya dua petugas akan ditempatkan di wilayah tersebut untuk membantu monitoring dan mitigasi, termasuk pemasangan rambu-rambu bahaya longsor di lokasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yonathan R.

Tags

Rekomendasi

Terkini

77 Pasukan Paskibraka Dikukuhkan Presdir PT Freeport

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 15:25 WIB

Keberhasilan Freeport Tak Lepas dari Peran Media

Kamis, 14 November 2024 | 18:32 WIB

PASTI-Papua Menuju Percepatan Penurunan Stunting

Sabtu, 14 September 2024 | 14:20 WIB

PTFI Mulai Kirim Konsentrat Tembaga ke Smelter

Minggu, 14 Juli 2024 | 17:34 WIB
X