Pertanian konservasi dapat mengurangi kehilangan tanah dan kehilangan air masing-masing sebesar 49,5 dan 32 persen di lahan yang curam. Selama ini air yang membawa tanah dari daerah curam ini membuat air sungai keruh.
Namun, upaya harus tetap dilakukan. Saat ini beberapa sungai di Kota Surabaya dan Kota Jakarta yang dahulu hitam dan bau mulai bersih tanpa bau berkat pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) dan badan sungai yang membaik.
Semoga sukses-sukses di beberapa sungai tersebut diperluas ke sungai-sungai lain.
Model panen hujan juga tidak dapat diterapkan seragam di setiap lokasi. Pembuatan biopori misalnya hanya cocok di lokasi dengan tanah yang belum jenuh air di daerah dataran sedang dan tinggi.
Sementara, di dataran rendah yang sudah jenuh air biopori tidak lagi cocok karena langsung terisi air dari bawah meskipun tidak hujan.
Mari merawat air dengan menyehatkan tanah dan mengurangi beban sungai. Selamat atas penyelenggaraan World Water Forum di Bali 2024.
*) Penulis adalah Peneliti di Pusat Riset Tanaman Pangan, BRIN.
Oleh Dr. Destika Cahyana, SP, M.Sc.*)