CEPOSONLINE.COM, BIAK – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, Kepolisian Resor (Polres) Biak Numfor meluncurkan inisiatif baru untuk menggiatkan kembali sistem pengamanan swakarsa (PAM Swakarsa) di tengah masyarakat. Langkah ini diwujudkan melalui penyelenggaraan lomba Pos Kamling yang bertujuan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan lingkungan.
Kapolres Biak Numfor, AKBP Ari Trestiawan, menyampaikan bahwa penguatan kontrol sosial dari tingkat terkecil sangat esensial dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kami ingin menggiatkan kembali kontrol sosial, terutama PAM Swakarsa. Harapannya, semua dari tingkat terkecil, dari tingkat kampung, ini peduli terhadap keamanan di masing-masing wilayahnya. Karena kontrol sosial ini sangat penting," ujar Kapolres, belum lama ini.
Untuk merangsang partisipasi, Polres Biak Numfor menggagas lomba Pos Kamling ini. Harapannya, lomba ini bisa merangkul dan memotivasi seluruh masyarakat, dari tingkat kampung, bersama pemerintah daerah dan TNI, untuk mewujudkan Biak Numfor yang aman, tertib, dan kondusif.
Sejauh ini, inisiatif tersebut mendapat respons positif dari masyarakat. Kapolres menyebutkan bahwa sudah hampir 30 unit Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan) terdata di Polres.
"Alhamdulillah puji Tuhan, sudah hampir kurang lebih 30 Siskamling sudah terdata di kami. Nanti masing-masing distrik kita harapkan ada perwakilan dari tiap distrik dan nantinya akan menjadi nominator untuk dipilih sebagai juaranya," terang Kapolres. Ia menegaskan, unit yang belum menjadi juara pun akan tetap mendapat perhatian.
Kapolres menambahkan, para pemenang dan peserta lomba nantinya akan menjadi "agen-agen keamanan" di tingkat kampung.
"Tentunya ke depan kami akan menggandeng dan kami bina agar menjadi contoh bagi kampung lain yang belum aktif kegiatan Siskamling secara swakarsa," imbuhnya.
Selama ini, Polres Biak Numfor tetap berkolaborasi erat dengan seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, TNI, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh agama, hingga tokoh pemuda dan para pemangku kepentingan terkait lainnya. (*)
