CEPOSONLINE.COM, BIAK – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor menerima bantuan hibah berupa 2.500 porsi makanan bergizi dari Pemerintah Jepang yang dikelola oleh UNICEF.
Bantuan ini diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Biak Numfor melalui Dinas Pendidikan sebagai bagian dari program pemenuhan gizi bagi anak usia sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor, Kamaruddin, menjelaskan bahwa bantuan tersebut akan diberikan setiap hari sekolah selama satu tahun penuh, khusus untuk siswa Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).
“Saat ini, kami masih mengkaji secara mendalam sekolah-sekolah yang akan menjadi sasaran program ini. Yang pasti, paket ini mencakup 2.500 porsi makanan bergizi, dan kami ingin memastikan bantuan ini menyasar sekolah-sekolah dengan tingkat kecukupan protein yang masih rendah,” ungkap Kamaruddin, Senin (7/4).
Beberapa wilayah seperti Yendidori bagian dalam dan Biak Barat tengah menjadi fokus kajian karena tingkat kebutuhan protein anak-anak di daerah tersebut masih dinilai rendah.
Menurut Kamaruddin, program Makanan Bergizi Gratis (MBG) ini tidak sekadar bertujuan mengenyangkan, tetapi memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi dan protein yang mencukupi untuk mendukung pertumbuhan dan pembelajaran mereka.
Survei lapangan terkait pelaksanaan program ini dijadwalkan akan dilakukan pada bulan April.
Kerja sama ini sepenuhnya dikelola secara teknis oleh UNICEF atas mandat dari Pemerintah Jepang, sementara Dinas Pendidikan Biak Numfor bertugas menyediakan data sasaran yang akurat dan relevan.
“Program ini akan diawali dengan edukasi kepada masyarakat, guru, dan tenaga kependidikan terkait pengelolaan dan penyediaan makanan bergizi. Selanjutnya, pengadaan makanan akan melalui proses lelang, dan ada opsi untuk dikelola langsung oleh pihak sekolah,” tambahnya.
Kunjungan dari tim UNICEF dan perwakilan Pemerintah Jepang ke Biak direncanakan berlangsung pada 18 April mendatang untuk meninjau kesiapan dan pelaksanaan program di lapangan.
Program MBG ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret dalam mengatasi masalah kekurangan gizi di kalangan anak-anak sekolah, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di Biak Numfor. (*)