CEPOSONLINE.COM, NABIRE – Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Provinsi Papua Tengah menegaskan pentingnya tata kelola koperasi yang baik serta pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
Ini dinilai sebagai indikator kemajuan koperasi di daerah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Papua Tengah, Norberth Mote, dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Manajemen Koperasi Menuju Papua Tengah Terang, di Sekretariat Produsen Emas Papua Tengah Mineral di Siriwini Nabire, pada Sabtu, (1/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Norberth menjelaskan bahwa FGD ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kapasitas pengelola koperasi, sekaligus mengoperasikan Koperasi Produsen Emas Papua Tengah agar berjalan secara efektif dan berkelanjutan.
“Kami hadir untuk memberi motivasi sekaligus memberikan materi tentang bagaimana mengelola koperasi secara baik.”
“Banyak koperasi yang hanya tinggal nama, karena itu kami harap koperasi yang baru dibentuk ini tetap eksis, punya tujuan yang jelas, dan memberi manfaat bagi anggotanya,” ujar Norberth.
Mote menegaskan, koperasi harus berorientasi pada kesejahteraan anggota melalui pengelolaan usaha yang produktif dan transparan.
“Kalau koperasi tidak bisa memberikan SHU, berarti koperasi itu belum maju. Kami harap koperasi terus berusaha agar hasil usahanya baik dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh anggota,” tegasnya.
Selain itu, Norberth juga mengingatkan pentingnya pelaksanaan rapat anggota tahunan (RAT) dan rapat rutin lainnya sebagai sarana evaluasi dan penyelesaian berbagai persoalan internal koperasi.
“Rapat anggota tahunan penting, karena di sana semua masalah usaha maupun hambatan dalam koperasi bisa dibahas dan diselesaikan. Idealnya, koperasi juga mengadakan rapat triwulan agar komunikasi antaranggota tetap terjaga,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Norberth menekankan bahwa generasi muda harus menjadi motor penggerak koperasi di Papua Tengah, karena memiliki semangat, produktivitas, dan pengetahuan yang dapat mendorong kemajuan usaha bersama.
“Kita harap koperasi dikelola oleh generasi muda karena mereka masih produktif, energinya tinggi, dan punya kemampuan serta pengetahuan tentang berusaha dan berkooperasi yang baik. Itu modal besar bagi mereka,” katanya.
Namun, Norberth juga mengingatkan agar para pengurus muda tetap menjaga mental dan semangat agar koperasi dapat bertahan.
“Kadang-kadang anak-anak muda ini mentalnya cepat down. Nah, kita harap mereka bisa mengelola dengan baik supaya koperasi tetap bertahan. Kalau generasi muda sudah bisa menghasilkan sesuatu yang bagus, itu luar biasa dan itu harapan kita bersama,” pungkas Mote. (*)