CEPOSONLINE.COM, NABIRE — Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Papua Tengah, melalui Komisi V, menyatakan komitmennya untuk mendorong sinergi antara pemerintah dan para pegiat literasi dalam upaya memberantas buta aksara di wilayah Papua Tengah.
Ketua Komisi V DPR Papua Tengah, Naomi Kotouki, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kepada para pegiat literasi yang secara sukarela mengajar anak-anak Papua yang belum bisa membaca dan menulis.
“ Dari Komisi V, kami sangat senang karena adik-adik kami, khususnya adik-adik Papua, dengan hati mereka berjalan memberi ilmu kepada anak-anak yang belum tahu baca tulis. Mereka mengajar tanpa dibayar, tapi dengan ketulusan,” ujar Naomi usai memimpin rapat dengar pendapat (RDP) Komisi V DPR Papua Tengah bersama para pegiat literasi di ruang rapat Komisi DPR PT pada Selasa, (14/10/2025).
Menurut Naomi, langkah-langkah yang dilakukan oleh Komunitas Literasi di Papua Tengah merupakan wujud nyata kepedulian terhadap masa depan pendidikan di Papua Tengah. Ia menegaskan, DPR Papua Tengah akan terus mendukung gerakan tersebut dan mendorong pemerintah untuk ikut ambil bagian.
“ Kami sebagai wakil rakyat mendukung langkah-langkah yang telah dibuat oleh komunitas ini. Ke depan, kami akan mengundang mitra dari Dinas Pendidikan untuk membahas bagaimana komunitas-komunitas literasi ini bisa lebih diperhatikan,” tambahnya.
Naomi juga menyampaikan rencana untuk memperjuangkan fasilitas bagi para relawan literasi agar mereka memiliki tempat berkumpul dan berkoordinasi.
“ Kami akan mengusulkan kepada dinas terkait agar komunitas ini mendapat sekretariat atau rumah belajar. Tempat itu bisa menjadi wadah untuk mereka berkumpul, menyusun langkah-langkah, dan terus membagikan ilmu kepada anak-anak Papua Tengah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Komisi V DPR Papua Tengah juga membuka kemungkinan pembentukan Peraturan Daerah Khusus (perdasus) sebagai payung hukum bagi gerakan literasi di Papua Tengah.
“ Tadi sudah kami bahas juga bersama Bapak Ardy sebagai Wakil Ketua Bapemperda DPR Provinsi Papua Tengah. Kami akan dorong adanya perdasus agar gerakan ini memiliki dasar hukum yang kuat,” tutur Naomi.
Sementara itu, Direktur Komunitas Teras Literasi, Meki Tebai, menyampaikan terima kasih kepada DPR Papua Tengah, khususnya Komisi V, atas kesempatan audiensi lanjutan pasca kegiatan FGD Literasi pada 27 September lalu.
“ Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan dan anggota Komisi V DPR Papua Tengah bagian pendidikan yang telah mengundang kami untuk beraudiensi. Tuhan memberkati,” ucap Meki.
Dalam pertemuan tersebut, Meki juga berharap agar hasil audiensi ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kolaborasi antara komunitas literasi, pemerintah, dan para pemangku kepentingan lainnya.
“ Kami percaya data dan pemetaan yang kami sampaikan baik dari daerah konflik, daerah rawan, maupun daerah aman dapat menjadi dasar untuk tindak lanjut bersama,” ujarnya.