tengah-terang

Pasca Gempa Nabire, Pemprov Papua Tengah Aktifkan Posko Hingga Layanan Kesehatan 24 Jam

Jumat, 19 September 2025 | 15:46 WIB
Pj. Sekda Papua Tengah, Silwanus Sumule saat menggelar Rapat Koordinasi lintas sektor Pasca Gempa di Kantor Gubernur Papua Tengah, Jumat (19/9/2025). (CEPOSONLINE.COM/HUMAS PEMPROV)

CEPOSONLINE.COM, NABIRE – Pemerintah Provinsi Papua Tengah bergerak cepat menindaklanjuti gempa bumi yang mengguncang Nabire dan sekitarnya pada Kamis (19/9/2025) dini hari.

 Melalui rapat koordinasi lintas instansi yang dipimpin Penjabat Sekda Papua Tengah, Silwanus Sumule, diputuskan sejumlah langkah penanganan untuk memastikan keamanan serta layanan bagi masyarakat terdampak.

Dalam arahannya, Sekda menegaskan pentingnya sinergi seluruh instansi agar penanganan pascagempa berjalan efektif.

“ Kita harus memastikan penanganan pasca gempa ini dilakukan secara terpadu. Tidak ada instansi yang bekerja sendiri-sendiri. Semua harus bersinergi agar masyarakat merasa aman dan mendapat pelayanan terbaik,” ujar Sumule.

Kepala Stasiun BMKG Nabire, Husain Kamari memaparkan, gempa utama berkekuatan 5,6 SR terjadi pukul 03.19 WIT dengan pusat gempa berada di darat wilayah Nabire. Hingga pukul 10.00 WIT, tercatat 40 kali gempa susulan, dua di antaranya cukup besar dengan magnitudo 4,0 SR dan 5,1 SR. 

“ Pola gempa besar di Nabire cenderung berulang setiap 20–30 tahun, namun tidak bisa dijadikan acuan pasti. Sebagai langkah antisipasi, BMKG akan menggelar Sekolah Lapang Gempa Bumi pada Oktober mendatang serta menyiapkan Warning Receiver System (WRS) New Generation untuk memperkuat sistem peringatan dini,” lugasnya. 

Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) mencatat gempa dirasakan hingga 6,6 SR dan berdampak pada kerusakan signifikan di Jl. Sriwini Pantai dan Sanoba, yang mengalami patahan ke arah barat. Aktivitas masyarakat di sekitar jembatan menjadi perhatian khusus dan ditetapkan sebagai prioritas pengamanan. 

Meski demikian, Damkar memastikan tidak ada korban jiwa. Jalur evakuasi tsunami dalam kondisi baik dan koordinasi telah dilakukan dengan pemerintah daerah serta Kementerian PU Papua untuk penanganan infrastruktur.

Dari sisi komunikasi, Kepala Telkom Nabire melaporkan bahwa jaringan di wilayah terdampak bertumpu pada tiga jalur utama, yakni dua jalur laut dan satu jalur darat Timika–Tigi yang saat ini dalam kondisi putus. 

“ Sebagai langkah cepat, kami membangun tiga posko komunikasi berbasis Starlink yang ditargetkan aktif dalam tiga jam pascarapat. Telkom juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai hoaks yang beredar. Dukungan serupa diberikan Dinas Kominfo Papua Tengah yang akan fokus menyebarkan informasi resmi pemerintah serta bekerja sama dengan aparat untuk menangkal berita bohong,” tambahnya. 

Di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan Papua Tengah menyatakan siaga penuh 24 jam dengan menyiagakan dua unit ambulans dan tenaga medis di rumah sakit serta puskesmas sekitar. Penambahan tenaga medis juga disiapkan bila terjadi peningkatan eskalasi bencana.

Rapat koordinasi tersebut menghasilkan sejumlah keputusan penting, antara lain BMKG menyampaikan laporan pemantauan secara berkala, Damkar melakukan patroli rutin di titik rawan, Telkom mempercepat pemulihan jaringan dengan posko Starlink, Kominfo memperkuat penyebaran informasi resmi, dan Dinas Kesehatan menyiagakan layanan 24 jam. Seluruh instansi juga diwajibkan melaporkan perkembangan penanganan ke Sekda Papua Tengah.

Mengakhiri rapat, Sekda Silwanus Sumule menegaskan bahwa keputusan yang sudah diambil harus segera diterapkan di lapangan.

“ Kita berharap langkah-langkah yang sudah disepakati ini bisa segera dilaksanakan. Fokus kita adalah keselamatan masyarakat dan pemulihan cepat di daerah terdampak gempa. Saya juga mengimbau masyarakat tetap tenang, waspada, dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya,” pungkas Pj. Sekda Papua Tengah, Silwanus Sumule. (*)

Tags

Terkini