tengah-terang

Kadis Pendidikan Papua Tengah : Pendidikan Tinggi Di Papua Tengah Harus Tumbuh Dari Akar Budaya Lokal Bukan Hanya Meniru Model Dari Luar

Rabu, 30 Juli 2025 | 21:02 WIB
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah, Nurhaidah, SE. (CEPOSONLINE.COM/Humas Setda Provinsi Papua Tengah).

CEPOSONLINE.COM - NABIRE — Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Tengah, Nurhaidah dalam acara seminar dan Workshop inisiasi pendirian Universitas Negeri di Provinsi Papua Tengah menegaskan pendidikan tinggi yang siap bangun di Papua Tengah harus tumbuh dari akar budaya lokal bukan hanya meniru model dari luar. 

 “ Oleh karena itu, dalam Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) yang telah disusun, kita merancang Universitas Negeri Papua Tengah sebagai institusi yang Berkearifan lokal, dengan kurikulum adaptif berbasis nilai-nilai Dou, Gai Ekowai, Yabu Eruwok, Membara Kasih Kediri Masyarakat, dan Awetako Ena Agapida,” tutur Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Tengah, Nurhaidah di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah, Rabu, (30/7/2025). 

Nurhaidah mengatakan pada perguruan tinggi akan diintegrasikan model pembelajaran I'M FINE dari Ul dan dikembangkan oleh UNJ, yang mengedepankan Introduction, Mindful, Friendly, Improve, Necessary, dan Equity; Mengadopsi filosofi "Bakar Batu" sebagai simbol pembelajaran kolaboratif dan komunal. Menjadi rumah bagi Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Sains Terapan, Fakultas Pendidikan, dan Fakultas Ekonomi Kreatif, yang semuanya dirancang sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah.

“ Kita tidak ingin universitas ini hanya menjadi gedung megah, tetapi harus menjadi laboratorium hidup masyarakat, tempat dosen dan mahasiswa belajar dari, dengan, dan untuk masyarakat. Kita ingin lulusannya bukan hanya ahli di bidangnya, tetapi juga pembawa pencerahan-Ihapupai dalam bahasa Mee-yang mampu mengintegrasikan hikmat tradisional (local wisdom) dengan ilmu pengetahuan modern,” ungkapnya.

Hari ini, 30 Juli 2025, kita berada di titik penting dari Mansinam menuju Enarotali, dari sekolah misi pertama pada 1855 hingga rencana berdirinya universitas negeri di usia ketiga Provinsi Papua Tengah. Ini adalah warisan peradaban yang sedang kita lanjutkan. 

“ Dan saya yakin, dengan semangat Tibiikapai Meitagi-tempat lahirnya harapan baru-kita akan mewujudkan Papua Tengah yang Terang yaitu maju, sejahtera, dan berkeadilan,” ungkap Nurhaidah.

Sebagai penanggung jawab teknis dan pelaksana kegiatan ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan siap memfasilitasi seluruh proses-dari penyusunan master plan, pembiayaan, struktur organisasi, hingga kerja sama dengan LLDIKTI, Kemendikbudristek, dan universitas mitra. 

“ Kita juga akan melibatkan semua kabupaten dalam provinsi ini, karena universitas ini adalah milik seluruh rakyat Papua Tengah,” lugasnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung penuh inisiasi ini. Mari berikan masukan terbaik, komitmen nyata, dan kerja kolaboratif. Karena tidak ada kemajuan tanpa pendidikan, tidak ada pendidikan tanpa kebersamaan.

“ Mari kita wujudkan Universitas Negeri Papua Tengah sebagai mercusuar ilmu, budaya, dan peradaban di tanah Cenderawasih,” pungkas Nurhaidah. 

Provinsi Papua Tengah memiliki keragaman budaya yang luar biasa. Dari suku Mee di Enarotali, Amungme dan Kamoro di Mimika, Dani, Lani, Damal, dan Dauwa di Puncak, hingga masyarakat pesisir Nabire seperti suku Wate, Moor, Yaur, dan Napan-semuanya memiliki kearifan lokal yang kaya, sistem pengetahuan tradisional, dan peradaban yang telah berkembang selama ratusan tahun. 

“ Pendidikan tinggi di tanah ini harus tumbuh dari akar budaya lokal, bukan hanya meniru model dari luar,” tutupnya. (*)

Tags

Terkini