CEPOSONLINE.COM,SARMI - Pj.Bupati Sarmi- Imam Djuniawal, M.Si menghadiri Raker Kesda (Rapat Kerja Kesehatan daerah)
Kabupaten Sarmi, yang berlangsung di Aula Hotel Revior, Jln. Inpres Mararena, Sabtu (8/02/2025).
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Dorlina Haay. S,kep beserta jajarannya, para kepala puskesmas, Tenaga medis, Tenaga Kesehatan dan seluruh peserta Raker kesda.
Pj.Bupati Sarmi dalam sambutannya menyampaikan, acara ini merupakan momentum yang sangat berharga untuk mengevaluasi capaian, merumuskan strategi, dan memperkuat sinergi kita dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Sarmi.
Dikatakan, seperti yang dietahui, Kementerian Kesehatan telah menginisiasi enam
pilar transformasi kesehatan sebagai strategi utama dalam meningkatkan sistem kesehatan nasional. pilar-pilar ini mencakup:
1. transformasi layanan primer: memastikan layanan kesehatan dasar yang merata dan berkualitas.
2. transformasi layanan rujukan: meningkatkan mutu layanan kesehatan di rumah sakit dan fasilitas rujukan lainnya.
3. transformasi sistem ketahanan kesehatan: mempersiapkan sistem kesehatan yang lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan,termasuk pandemi.
4. transformasi pembiayaan kesehatan: mendorong sistem pembiayaan kesehatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
5. transformasi sdm kesehatan: meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan yang profesional dan kompeten
6. transformasi teknologi kesehatan: memanfaatkan teknologi digital dalam pelayanan kesehatan yang lebih efisien.
"Dalam konteks Kabupaten Sarmi, kita harus mengimplementasikan keenam pilar ini dengan fokus pada peningkatan akses, mutu, dan keberlanjutan layanan kesehatan.
salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan adalah gizi seimbang, sebagai fondasi utama bagi generasi unggul di Sarmi," jelasnya.
Dikatakan? kesehatan anak-anak dan ibu hamil harus menjadi prioritas guna memastikan kualitas sumber daya manusia yang sehat dan produktif di masa depan.
Dalam menjalankan program kesehatan, perencanaan yang matang dan didasarkan dengan data adalah kunci keberhasilan. "Namun, lebih dari sekadar merencanakan, kita juga perlu memastikan bahwa implementasi program kesehatan di lapangan terpantau dengan baik melalui sistem monitoring dan evaluasi yang berbasis data, " jelasnya.