CEPOSINLINE.COM,SARMI – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sarmi, Fransina Padwa menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan pelaksanaan program wajib belajar 13 tahun, serta penanganan anak tidak sekolah (ATS) di wilayah Kabupaten Sarmi.
Dalam kegiatan pendampingan implementasi wajib belajar yang digelar di ruang rapat Hotel Twelf Lembah Neidam, Kamis (6/11), Fransina Padwa menyampaikan bahwa, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
Ia menekankan pentingnya sinergi semua pihak agar tidak ada anak Sarmi yang tertinggal dari dunia pendidikan.
Menurutnya, melalui kerja sama antara BPWP, Dinas Pendidikan, pemerintah kampung, dan pemerintah daerah, setiap anak di Sarmi diharapkan dapat memperoleh kesempatan belajar yang sama, baik di jenjang dasar maupun menengah.
Langkah ini sekaligus mendukung visi pemerintah daerah dalam menciptakan sumber daya manusia yang cerdas dan berkarakter.
Fransina juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam mendukung kemajuan pendidikan di daerah tersebut.
Ia menyebut, guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan merupakan ujung tombak yang berperan besar dalam menjaga kualitas pembelajaran di setiap kampung dan distrik.
“Pendidikan bukan hanya tentang angka dan ijazah, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan nilai-nilai moral generasi muda. Melalui pendidikan yang berkualitas, kita sedang menyiapkan masa depan Sarmi yang lebih baik,” ungkapnya dalam sambutan.
Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan BPWP, pemerintah kampung, dan perangkat daerah terkait. Melalui forum ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat memperkuat koordinasi dalam memastikan seluruh anak di Kabupaten Sarmi mendapatkan hak pendidikan yang layak.(*)
